- Penulis/Editor
- Sahril Rasid
- Ayi
GORONTALO (RG.COM) – Fasilitas dan pelayanan yang jauh lebih baik menjadi harapan jajaran Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo yang membidangi urusan Haji dan Umroh, terkait kenaikan ongkos haji, yang mulai diberlakukan pada musim haji di 2023 ini.
Kenaikan biaya haji dari sebelumnya Rp 39,8 juta di tahun 2022 kemarin, menjadi Rp 49,8 juta pada tahun 2023 ini.
” Kami (Komisi IV) berharap, dengan adanya kenaikan biaya haji tersebut, tentu segala fasilitas dan pelayanan haji,” Sekertaris Komisi IV Deprov, Espin Tulie.
Pelayanan ini tentunya bagi semua calon haji asal provinsi Gorontalo, lanjut Espin lagi.
Ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi IV dan Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, terkait bakal penyelenggaraan haji beberapa waktu lalu.
Terungkap bahwa kenaikan biaya haji itu, mayoritas karena kebijakan dari pemerintah Arab Saudi, sehingga Indonesia mau tidak mau harus menyesuaikan.
“Seperti kenaikan tarif hotel, pajak, dan sebagainya,” ungkap Espin. “Olehnya, jika (musim haji) dulu, para jamaah haji Gorontalo yang menghuni setiap kamar hotel, 4-6 orang, dan ada pelayanan yang kurang memuaskan.
Maka, kami berharap, dengan adanya kenaikan biaya haji di 2023 ini, tidak ada lagi seperti itu. Pelayanan harus lebih memadai, nyaman dan memuaskan, khususnya bagi jamaah haji Gorontalo,” tegas srikandi PDIP ini, yang mengakui pengalamannya saat berhaji, beberapa tahun lalu.
Dari proses pemberangkatan para Calon Jamaah Haji (CJH) asal provinsi Gorontalo, keanggotaan Deprov turut menghadirinya. Seperti pada pemberangkatan perdana, untuk kloter 26 pada Minggu (11/6) kemarin, yang turut dihadiri anggota Komisi IV, Adnan Entengo, mewakili pimpinan dan anggota Deprov Gorontalo.*****