GORONTALO (RG.COM) – Munculnya kumpulan udang yang naik ke darat di Gorontalo dan sempat viral di media sosial, ternyata berasal dari jaringan pipa yang bocor dan terhubung dari sungai di wilayah tersebut.
Peristiwa itu terjadi di pekarangan rumah salah seorang warga di Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara.
Sebagaimana penjelasan Camat Sumalata Timur, Ayis Yusuf ketika dihubungi rakyatgorontalo.com, Rabu (24/5) tadi sore.
“Awalnya tidak ada yang tahu (peristiwa), perhatian warga masih di sungai, karena memang lagi banyak udang di sungai,” ungkap Ayis.
Ia mengaku, setelah dicek, udang-udang itu berasal dari pipa induk berukuran 2 inch yang jebol dan tepat di pekarangan depan rumah, Fiki Bumulo, warga setempat.
“Iya, itu sudah kita pastikan berasal dari pipa yang jebol di halaman rumah Bapak Fiki Bumulo, dekat dengan kompleks Kantor Camat,” beber Ayis.
Memang diakuinya, setiap tahun ada udang-udang yang naik, tapi tidak dalam jumlah yang besar.
Hanya saja, Ia khawatir peristiwa ini berkaitan dengan mutu air sungai di wilayah tersebut.
“Kita akan tes mutu air ya, kualitas air. Jangan sampai air ini sudah tercemar,” katanya.
Pihaknya pun telah memerintahkan pengelola air setempat untuk segera melakukan tes mutu air.
“Kita sementara berupaya, karena masih menunggu petugas kita yang ada di Puskesmas untuk melakukan tes itu, jangan sampai pengaruh air, karena masyarakat beramai-ramai mengambil udang tersebut,” terangnya.
Ia khawatir, kalau memang air itu bermasalah akan berdampak kepada masyarakat yang mengkonsumsinya.
Karena Ia menduga, ketidaknyamanan di air yang membuat kumpulan udang itu naik ke darat. Apalagi, saat ini, banyak udang yang berada di muara sungai.
“Kita di sini, masih berusaha menyelidiki sebab-sebab kejadian ini. Karena ini persoalan keselamatan orang banyak, karena air itu digunakan warga untuk mandi dan mencuci,” tukasnya.
Oleh karena itu, sembari menunggu hasil tes mutu air yang akan dilakukan di laboratorium di Kota Gorontalo, melalui pemerintah desa setempat, Ayis telah mengimbau agar warga untuk belum memanfaatkan air dan udang-udang tersebut.
“Saya sudah sampaikan himbauan lewat pemerintah desa untuk jangan dulu menggunakan air yang bersumber dari perpipaan ini, kita masih melakukan penyelidikan. Begitu juga dengan udang-udang yang terlanjur diambil warga untuk jangan dulu dikonsumsi, karena belum jelas apa penyebabnya,” tandasnya. (RG-56)