GORONTALO (RG)–Sepulang Umroh. Thariq Modanggu memutuskan bergabung dengan partai Golkar. Banyak yang terkejut, tapi sejumlah kalangan menilai Thariq Modanggu sudah mengambil keputusan diwaktu yang tepat.
Menjadi pertanyaan ? Tepatkah Thariq Modanggu memilih partai Golkar ? Dapat apa Thariq Modanggu di Golkar ? Akankah Golkar menjadikan Thariq calon seorang bupati di Pilkada nanti ? atau Thariq tidak dapat apa apa selain keanggotaan partai Golkar ?
Prof Rauf Hattu akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG)/yang banyak mengulas terkait kebijakan politik di Gorontalo dengan tegas mengatakan. Thariq Modanggu sudah mengambil keputusan disaat yang sangat tepat.
Demikian juga dengan memilih partai, Thariq telah memilih partai Golkar, partai besar,matang,dan memeliki konstituen yang militan selain SDM yang berlapis lapis.
” Saya yakin. Thariq sudah mengkaji, memikirkan matang matang keputusannya. Sosok Thariq bukan tipe orang yang tidak mudah dipengaruhi, dirayu dan dibujuk dengan retorika manis manis. Pasti dia sudah berdialog dan sudah mendapatkan kesimpulan akhir dengan petinggi Golkar,’ kata Prof Rauf Hatu kepada Rakyat Gorontalo.Com.
Rauf Hatu mengatakan sekalipun sedikit terlambat dalam memilih partai. Tapi, dengan bersepakat dengan partai Besar seperti Golkar banyak untungnya untuk keduanya, baik untuk Thariq Modanggu maupun partai Golkar.
Golkar di Gorut membutuhkan figur bupati. Sekalipun saya akui, Golkar itu memiliki segudang kader yang berlapis. Satu satunya partai yang komplit dari segi kekaderan ya Golkar.
” Wajar, Golkar merupakan salah satu partai yang telah melewati fase yang begitu panjang di negeri ini,’ kata Rauf Hatu.
Rauf Hatu menganalisa, keputusan Golkar menerima Thariq Modanggu, bukan dalam waktu pendek. Tapi sudah lama terjalin komunikasi di internal pemerintahan dan eksternal. Internal pemerintahan yang saya maksud kata Prof Rauf Hatu, bisa dilihat dalam penyusunan dan pengesahan APBD 2023.
” Dengan disahkannya APBD 2023, baru Thariq memutuskan masuk Golkar. Ini mencerminkan telah terjadi kompromi politik, bukan hanya melihatkan partai Golkar, tapi saya yakin juga melibatkan partai partai lain, yang tidak mungkin akan berkoalisi dengan GOlkar di pilkada nanti,’ kata Rauf
Sehingga itu, Thariq Modanggu yang masa jabatan bupatinya akan berakhir sekitar Desember 2023 nanti masih memiliki kesempatan dalam melaksanakan tugasnya sebagai bupati.Sekaligus menyusun strategi dengan partai Golkar dan partai lain di pilkada 2024.
Apalagi di Golkar Gorut di legislatif ada sosok Hamzah Sidik dan ada Thomas Mopili.
” analisa saya, koalisi partai mengusung Thariq Modanggu dengan wakilnya pasti dari Golkar ini sudah terjadi, dan itulah cara kerja Golkar. Ketika yang lain baru batas rancangan, Golkar sudah ada blue prien politik yang secara dejure sudah disepakati, tinggal menunggu momen untuk disahkan saja koalisi tersebut,’ kata Rauf Hatu
Sejauh mana Golkar membutuhkan Thariq Modanggu untuk menang di Gorut ? Rauf Hattu mengakui sejak Rusli Habibie bukan lagi bupati Gorontalo Utara. Golkar di Gorut sekalipun menguasai legislatif (DPRD). Tapi tidak mampu merebut kekuasaan tertingg di eksekutif (pemerintah daerah)
Tentunya ini menjadi catatan buruk rapot politik GOlkar di Gorontalo Utara. Indra Yasin (almarhum ) dan Thariq Modanggu melenggang ke puncak eksekutif sebagai bupatidan wakil bupati itu diusung PDI-Perjuangan, PPP dan sejumlah partai lain.
Tentunya 2024 nanti GOlkar harus mwmbutuhkan figur yang mampu membawa partai berlambang pohon beringin ini ke puncak kekuasaan. ” Figur ini nantinya disandingkan dengan kader lainnya, untuk merebut kekuasaan. Golkar pasti menyadari sekalipun memiliki kader dan figur berlapis tapi mereka tidak memiliki ‘The Golden Boy’ untuk dijadikan sang juara di pilkada nanti.
Harapan itu kini ada di ThariQ Modanggu. ” Tapi perlu diingat. politik ini begitu dinamis. apakah kondisi ini bisa dirawat oleh keduanya, atau bisa berubah ditengah jalan,’ kita lihat saja nanti,” kata Prof Rauf Hatu. (riel)