HeadlinesOpening

BI Optimis Ekonomi Gorontalo Terus Mengalami Akselerasi

367
×

BI Optimis Ekonomi Gorontalo Terus Mengalami Akselerasi

Sebarkan artikel ini

GORONTALO (RAGORO) – Bank Indonesia menyelenggarakan acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang diselenggarakan secara serentak di semua Kantor Perwakilan Bank Indonesia, termasuk juga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo yang menyelenggarakan kegiatan secara hybrid.

Kegiatan ini bertujuan mendiseminasikan evaluasi kinerja ekonomi tahun 2022 serta prospek ekonomi dan arah kebijakan Bank Indonesia tahun 2023 yang dirangkum dalam tema ‘Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju’.

Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan arahan Presiden Joko Widodo, kepada seluruh stakeholders Bank Indonesia secara nasional, termasuk juga stakeholders Provinsi Gorontalo. Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo, berpesan bahwa, kondisi global ke depan masih tidak pasti dan sulit untuk diprediksi.

“tahun 2023 kita harus hati-hati dan waspada tanpa mengurangi optimisme,” ungkap Jokowi. Dalam melakukan perumusan kebijakan, sinergi fiskal dan moneter perlu terus diperkuat agar kebijakan ekonomi nasional yang dihasilkan memberikan manfaat yang besar bagi rakyat dan negara dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.

Dalam menjaga ketahanan perekonomian Indonesia yang selama ini telah dicapai, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menekankan sinergi dan inovasi sebagai kunci untuk menghadapi gejolak global.

Optimisme terhadap pemulihan ekonomi perlu terus diperkuat dengan tetap mewaspadai rambatan dari ketidakpastian global, termasuk risiko stagflasi (perlambatan ekonomi dan inflasi tinggi) dan bahkan resflasi (resesi ekonomi dan inflasi tinggi).

Selain itu, kebijakan Bank Indonesia pada 2023 akan terus diarahkan sebagai bagian dari bauran kebijakan nasional untuk memperkuat ketahanan, pemulihan, dan kebangkitan perekonomian Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang akan melambat dan risiko terjadinya resesi di beberapa negara.

Kebijakan moneter Bank Indonesia pada 2023 akan terus difokuskan untuk menjaga stabilitas (pro-stability). Sementara itu, ada lima arah empat kebijakan Bank Indonesia yaitu kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar uang, dan kebijakan ekonomi-keuangan inklusif dan hijau.

 

Lima arah kebijakan Bank Indonesia tersebut akan diperkuat dengan koordinasi erat bersama Pemerintah Pusat dan Daerah serta mitra strategis melalui TPIP dan TPID, serta GNPIP di berbagai daerah untuk mendukung pengendalian inflasi. Sementara itu, Plt. Kepala

Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Miftahul Huda mengatakan melihat berbagai capaian di tahun 2022 dan berbagai indikator makroekonomi baik secara global, domestik maupun regional, maka BI Gorontalo optimis pertumbuhan ekonomi Gorontalo sepanjang tahun 2022 lebih tinggi dari tahun sebelumnya,

mencapai rentang 3,9% – 4,4% (yoy) dan pemulihan masih akan berlanjut hingga tahun depan. Disamping itu, sinergi dan kolaborasi berbagai pihak baik dari sisi regulator, pemerintah, pelaku usaha, perbankan bahkan akademisi dan asosiasi tentu saja sangat dibutuhkan untuk mengawal pemulihan dan perbaikan kinerja ekonomi Gorontalo.

Selain itu, Miftahul Huda menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi Gorontalo terus mengalami akselerasi. Dimana hingga triwulan III 2022, pertumbuhan ekonomi Gorontalo telah tumbuh mencapai 4,07% (c-t-c)1 atau lebih tinggi dari capaian sepanjang tahun 2021 sebesar 2,41% (yoy).

Sedangkan bicara inflasi, Provinsi Gorontalo patut berbangga karena inflasi tahunan mencapai 5,08% (yoy), lebih rendah dari capaian nasional dan kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua). Inflasi tahunan Gorontalo pada bulan Oktober 2022 termasuk lima terendah tingkat nasional.

Prestasi ini tentunya berkat sinergi dan inovasi antara Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan oleh TPID Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Miftahul menambahkan, mengenai ekonomi dan keuangan digital, dengan kolaborasi dan kerja sama yang baik antara KPw BI Gorontalo,

Pemerintah Daerah dan PJP Bank dan Non Bank dalam mendorong akseptansi QRIS, pencapaian target pengguna QRIS baru sebesar 32.000 telah tercapai 92% (per-Oktober 2022). Demikian pula kolaborasi dan sinergi dalam TP2DD membuahkan hasil, karena semua

Pemda di Provinsi Gorontalo telah memiliki skor ETPD di atas 80% atau bisa dikatakan telah masuk tahap digital. Bukan itu saja, KPw BI Gorontalo  bersama Pemda telah melaunching empat pasar SIAP QRIS, yakni Pasar Liluwo Kota Gorontalo, Pasar Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Pasar Kayubulan Kabupaten Gorontalo, dan Pasar Bube Baru Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.

Sementara itu bicara UMKM di sektor riil, Miftahul Huda mengaku BI melalui berbagai program flagship juga terus mendukung pengembangan UMKM melalui program binaan UMKM Bank Indonesia, showcase UMKM pada berbagai acara seperti Festival Halal Milenial dalam Festival Ekonomi Syariah, ISEF, Karya Kreatif Indonesia, Gebyar UMKM Gorontalo, Hulonthalo Art And Craft Festival yang mendukung program pemerintah yaitu Gernas BBI (Bangga Buatan Indonesia) dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja (BBWI). (LaAwal-46)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *