Headlines

Anita: DLH Apresiasi Masukan DPR, dan Tak Ada Pungutan untuk Penebangan

131
×

Anita: DLH Apresiasi Masukan DPR, dan Tak Ada Pungutan untuk Penebangan

Sebarkan artikel ini
Anita Hippy, Kadis DLH Kabupaten Gorontalo
Anita Hippy, Kadis DLH Kabupaten Gorontalo

KABGOR – Persoalan pungutan dalam penebangan pohon dikatakan Kadis DLH Anita Hippy itu tidak ada.

Anita yang baru 5 hari menjabat usai dilantik sebagai Kadis DLH yang baru itu menyatakan, jika ada harga atau nilai dalam penebangan pohon itu, itu merupakan diluar kewenangan dinas atau dinas tidak mengetahui pasti adanya ongkos penebangan.

” Yang ada sesuai informasi dikita pihak dinas. Mereka kadang mendapat jamuan dari yang meminta pohon itu ditebang. Seperti kopi atau apa sajalah yang bisa diberikan kepada mereka. Tapi untuk ongkos sekali lagi, tidak ada,” ucap Anita.

Penebangan pohon pun berdasarkan permintaan. Masyarakat meminta untuk itu, langsung kami datangi.

” Kita juga bukan ujuk ujuk langsung tebang. Kita survei dulu. Apakah hanya dipangkas (dirapikan) atau ditebang semua. Intinya itu permintaan,” pungkas Anita.

Dalam penebangan pohon juga petugas yang datang itu harus punya keahlian khusus. Baik dari teknik menebang atau posisi bantingan pohon. Juga ada beberapa alat pembantu disana, seperti tambang dan sensor, itu harus orang yang ahli.

” Melakukannya itu harus orang ahli. Jangan sampai ditebang. Malah merusak hal lainnya. Disisi inilah keahlian itu dibutuhkan.” Pungkasnya.

Kedepan, persoalan penebangan ini memang kadang sering menimbulkan cerita, maka kemungkinan ini akan kita perdakan ditahun depan.

” Rancangannnya sudah kita masukan. Biar ada PAD yang masuk untuk bisa menjadi tambahan dana untuk pemeliharaan.” Ujar Anita menggambarkan.

Apa yang disampaikannya mugkin benar. Sebab mobil crane milik dinas hanyalah satu satunya. Dan dari semua daerah hanya mobil crane milik daerah yang memiliki tinggi yang cukup,

” ada 15 meter jangkauannnya keatas. Daerah lain hanya 10 meter. Sehingganya pula dari tinggi crane itu terkadang mobil ini dipinjam oleh daerah lain, untuk membantu mereka.” Paparnya.

Maka keberadaan mobil atau alat lain, kita semua wajib menjaganya sebab ini satu satunya aset kita. Ditambah lagi sebenarnya mobil crane kita ini untuk memperbaiki lampu jalan.

Namun bisa juga untuk merapikan pepohonan, multi fungsi. Maka sekali lagi, tugas kita semua menjaganya.

” Allhamdulillah dengan adanya berita dari Ibu Aleg DPRD kita semua mendapat masukan positif. Kita pun menganggapnya sebagai bahan informasi untuk melakukan penataan internal,” ujar Anita merendah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *