GORONTALO (RAGORO) – Dalam rangka upaya merebut kembali kejayaan kelapa Indonesia dan pentingnya pelestarian komoditas plasma nutfah kelapa, serta penggunaan kelapadalam upaya rehabilitasi lahan dan konservasi lingkungan, maka Koalisi Pemerintah Daerah Penghasil Kelapa (Kopek) bekerja sama dengan Poli Teknik Pertanian Samarinda, menggelar Coconut Conservation Conference atau Konferensi Konservasi Kelapa dengan tema “Kelapa untuk Konservasi dan Pelestarian Kelapa Dunia”.
Kegiatan yang dipusatkan di Novotel Balikpapan Kalimantan Timur, Rabu (19/6/02) ini dihadiri puluhan Bupati, para pemerhati kelapa, pengusaha kelapa, organisasi kelapa, baik bertaraf nasional maupun internasional. Tak main-main, konferensi bertaraf internasional itu juga menampilkan para pembicara-pembicara kelapa kelas dunia, seperti Ketua Internasional Coconut comonity (ICC) Dr. Jelfina C. Alouw, M.Sc., Ph.D, Penasihat, Coconut Knowledge Center Ir. Yohanes Samosir P., Dip. Ag. St. Ph.D.T&I Global, India Viraj Bagaria, serta SEAMEO-BIOTROP Dr. Ir. Irdika Mansyur, M Sc. Selain itu juga hadir Kepala Balitpalma Manado Dr. Steivie Karouw, S.Tp., M.Sc dan Ketua Kopek Prof Nelson Pomalingo.
Direktur Politani Negeri samarinda, Hamka S.TP, mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa melahirkan rumusan bahwa kelapa adalah salah satu kekayaan plasma nutfah nusantara dan atut hadir di IKN sebagai ikon dari nusantara. “selain itu, kegiatan ini bisa mendorong hadirnya program studi baru khusus kelapa di perguruan tinggi di Indonesia, sebab hingga saat ini belum ada satupun perguruan tinggi di Indonesia memiliki program studi atau jurusan khusus kelapa, artinya dengan program studi baru diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang terampil dalam mengelola kelapa,” tandasnya. (Qen)