GORUT (RAGORO) – Badan Pusat Statistik (BPS) akan melanjutkan sensus penduduk tahun 2020 (SP2020) yang sempat tertunda akibat Pandemi Covid-19.
Untuk itu, baru-baru ini telah dilaksanakan sosialiasi oleh pihak BPS Gorontalo Utara (Gorut) yang dibuka langsung Plt Bupati Gorut, Thariq Modanggu.
Dalam sosialiasi yang dihadiri perwakilan OPD terkait, termasuk unsur kecamatan, Plt Bupati Gorut, Thariq Modanggu berharap, pelaksanaan sensus, tentu bukan hanya tanggung jawab dari BPS, tapi juga tanggung jawab semua pihak untuk sama-sama mensukseskan.
“Karena parameter-parameter ini akan dijadikan alat ukur makro tentang capaian, bahkan juga penetapan kebijakan secara nasional,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Thariq menilai, sosialisasi yang dilaksanakan menjadi sangat penting untuk diikuti sampai tuntas.
“Karena nanti bapak-ibu dari OPD akan memperoleh gambaran tentang apa yang akan dilakukan oleh petugas sensus yang jumlahnya kurang lebih 90-an orang dan akan tersebar di 11 kecamatan di 5.150 rumah tangga,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap dukungan semua pihak, diantaranya Dinas PMD, Camat dan OPD terkait lainnya dalam mensukseskan sensus penduduk lanjutan.
“Karena bagaimana pun keberhasilan dari pada sensus ini ditentukan oleh masyarakat selaku responden. Apalagi dengan telah ditetapkannya sampling, maka kehadiran dari pada responden itu sangat dibutuhkan,” tukasnya.
“Jangan sampai begitu sudah ditetapkan, tiba-tiba sampai di lokasi tidak ada. Makanya, ini juga perlu koordinasi. Sehingga nanti kita akan mensupport kegiatan ini agar berjalan dengan lancar,” kata Thariq mengingatkan.
Memang secara teknis, lanjut Thariq, instansi vertikal dalam hal ini BPS yang bertanggung jawab, tetapi pemerintah daerah juga harus memberi dukungan terhadap kegiatan sensus penduduk ini.
“Ini juga terkait dengan kebijakan makro nasional. Makanya, kemarin juga saya lebih menegaskan kepada OPD agar berkomitmen. Karena memang kita membutuhkan data makro dari BPS, tapi data mikro juga kita harus punya,” imbuhnya.
“Jadi, data makro ini kan sampling. Contoh kemarin PAD kaitan dengan data-data yang kita butuhkan, kadang-kadang ada OPD begitu saya tanya data yang diadakan justru data BPS. Padahal, data BPS itu yang pasti, tapi di dinas juga harus ada data mikronya yang secara populatif diambil data berdasarkan potensi. Apalagi ada beberapa data yang memang harus dibutuhkan oleh BPS dari OPD,” paparnya menambahkan.
Oleh karena itu, Thariq berharap bahwa sensus penduduk ini, bukan hanya berbicara soal data.
“Jangan dianggap hanya soal data, tapi didalamnya ada kebijakan, intervensi, program yang menjadi barometer. Apalagi kita melihat komposisi orang akan mempengaruhi komposisi DAU, komposisi diberbagai intervensi program. Begitu juga kaitan dengan kependudukan,” terangnya.
Lebih jauh Thariq berharap, support semua pihak terhadap pelaksanaan sensus penduduk lanjutan ini.
“Kita support secara maksimal. Sehingga akan diperoleh data yang benar-benar valid,” pungkasnya. (RG-56)