GORONTALO (RAGORO) – Halid Tangahu bukan orang baru di Nasdem. Sebelum lahir partai Nasdem dia sudah bergabung dengan Ormas Nasdem. Kalau dia mau masuk partai besar maka sejak 2014 dia sudah jadi Aleg lewat Partai Golkar, namun bukan Halid kalau tidak suka hal-hal yang menantang. Naik motor saja dia tak suka dengan motor bebek, dia malah beli motor trail yang menurutnya cocok untuk Aleg yang harus masuk kampung keluar kampung yang medannya cukup berat. Demikian pula dengan urusan politik, dia lebih suka maju dengan partai kecil. Dulu suaranya lebih dari 2.000, tetapi dia tidak duduk karena tak ada dukungan suara. Maklum dia maju dengan partai kecil yaitu PDP dan calegnya hanya dia sendiri. Tetapi itulah Halid. Kalau saja ketika itu dia menerima tawaran OPS yang ketika itu Ketua Golkar Bonebol, maka sudah pasti dia duduk, karena suara individunya tinggi dan dia berada di nomor urut satu. Kalau saja PDP tidak bubar, maka dia akan tetap bertahan di partai itu, karena dia tidak suka jadi kutu loncat. Itulah sebabnya dia memilih bergabung dengan ormas Nasdem dan ketika Nasdem berubah jadi partai, maka Halid bertahan di Nasdem meskipun ketika itu Nasdem juga partai kecil di Gorontalo. Jadi bisa dibilang kalau Halid adalah kader tulen Partai Nasdem. Bahkan ketika dia terpilih pada Pileg 2019, Halid tidak kasak kusut untuk jadi Ketua Dekab, karena ketika maju di Pileg tujuannya adalah jadi Aleg bukan jadi Ketua, kalau toh kemudian dia ditunjuk partai menjadi Ketua, itu adalah bonus. Ditanya soal Pileg? politisi yang suka naik motor kemana-mana ini masih sangat optimis kalau partainya masih akan jadi juara di Bonebol, bahkan kursinya akan bertambah. (LaAwal-46)