Headlines

Tutup Tadarus Al-Qur’an, Marten : Al-Quran Dasar Humum Manusia di Dunia dan di Akherat

187
×

Tutup Tadarus Al-Qur’an, Marten : Al-Quran Dasar Humum Manusia di Dunia dan di Akherat

Sebarkan artikel ini
Penutupan Tadarus Al-Qur'an selang ramadhan di Kota Gorontalo, Sabtu (16/4, Foto PKP) malam.

PEMKOT (RAGORO)- Walikota Gorontalo Marten A. Taha mengungkapkan, Al-Qur’an merupakan pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menrurutnya, tampa pegangan atau pedoman, manusia akan kehilangan arah dan selalu dengan berbagai persoalan baik dari persoalan yang paling ringan sampai persoalan yang paling berat. Olehnya karena itu, wahyu-wahyu Allah yang di himpun dalam sebuah kitab suci yang bernama Al-Qir’am kata Marten, ini menjadi pedoman yang lengkap bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia dan dengan alam lingkungannya. “Saya sangat yakin bahwa kalau kegiatan tadarus ini telah menjadi budaya atau kebutuhan dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat akan fungsi dan peranan Al-Qur’an bagi kehdupan manusia, sehingga kitab Suci Al-Qur’an ini menjadi kebutuhan yang selalu dibaca dan dikaji serta dapat diamalkan, “ujare Marten dalam sambutan, sembari menutup kegiatan tadarus Al-Qur’an selang Ramadhan 1443 H/ 2022 M, Sabtu (16/4/22) malam. Lanjut, salah satu amal kebaikan di bulan ramadhan yang banyak dijalankan umat muslim kata Marten, adalah dengan melakukan tadarus Al-Qur’an. Dikarenakan, dengan membaca Al-Qur’an, menurutnya, akan memberikan manfaat bagi pembaca itu sendiri eperti yang dijelaskan dalam hadits Nabi bahwa, manfaat membaca Al-Qur’an adalah dapat membersi safaat di akhirat. “Memperoleh kebaikan berlipat, dan dikumpulkan disurga bersama para malaikat, “ucapnya. Marten pun berharap, aktivitas mengaji atau membaca Al-Qur’an sudah harus menjadi kebutuhan wajib untuk dilaksanakan oleh setiap muslim. Tidak hanya dibulan ramadhan, tetapi setelah ramadhan lebih ditingkatkan kegiatan tadarus Al-Qur’an. “Dalam pandangan saya, seiring berkembangnya zaman kegiatan yang sangat baik ini sudah mulai banyak ditinggalkan. Setiap hari kita melihat pengajian, dimasjid-masjid paling banyak di dominasi oleh orang tua. Itupun tidak terlalu banyak, sementara anak anak dan remaja lebih senang menghabiskan waktu didepan televisi atau kegiatan lainnya yang tidak ada nilai Ibadah dan Manfaat, “tutup Marten.(lev).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Honda