GORONTALO (RAGORO) – Nelson adalah politisi yang selalu menjaga akal sehat dan kesadarannya dalam mengambil keputusan politik, karena itu dia selalu menggunakan angka-ngka ilmiah untuk mengukur setiap peluang.
Dengan demikian, siapa saja yang punya angka bagus di survey, maka PPP akan membuka pintu lebar-lebar, baik itu kader maupun orang luar yang ingin maju di Pilkada.
“kalau angka surveynya bagus dan peluang menangnya besar, maka PPP akan memberikan dukungan,” ujarnya. Dulu Nelson bukan kader PPP, tetapi PPP mendukungnya di Pilkada dan menang.
Setelah itu Nelson masuk menjadi kader PPP, jadi PPP memberikan kesempatan seluas-luasnya pada orang luar untuk membawa bendera PPP di Pilkada, apalagi kalau itu kader sendiri.
Ditanya soal Ibu Fory, mantan Rektor UNG dan UMB itu langsung memperbaiki posisi duduknya dan dengan senyum tipis dia mengatakan memberi kesempatan pada istrinya itu untuk menikmati Guru Besar yang baru saja disandangnya.
Apalagi Fory adalah Ketua Penggerak PKK dan juga memimpin banyak sekali organisasi. Tentu saja tugas-tugasnya sangat berat, maka biarlah Ibu Fory bekerja dengan baik, jangan ditambah lagi dengan urusan politik.
Lalu bagaimana dengan banyaknya organisasi yang datang kepadanya terkait dukungan pada wanita yang rajin menulis artikel ini?
Nelson membenarkan, kalau sang istri banyak mendakat dukungan dari sejumlah organisasi, namun Cagub dari PPP ini hanya mengatakan kalau Pilgub masih 3 tahun lagi, biarlah semua bergulir apa adanya karena kita semua belum tahu akhir dari wacana itu.
Ini adalah isyarat kalau nanti ternyata popularitas dan elektabilitas Fory sangat tinggi, dan DPP merekomendasikannya untuk maju di Pilbup, maka Nelson pasti akan tunduk pada perintah partai.
Hanya saja Sang Prof kemudian mengatakan, orang-orang yang akan diturunkan PPP di Pilkada nanti haruslah figur yang punya kapasitas, tidak memalukan, punya integritas dan kemampuan dana yang disebut Nelson energisitas, dia tidak menggunakan kata isi tas yang menurut dia kurang sedap di dengar. (awal-46)