Tokoh Thionghoa Kunjungi Walikota

383
ADV
10
WALIKOTA Gorontalo, Marten Taha saat menerima kunjungan tokoh-tokoh Tionghoa. (foto/istimewa)

GORONTALO (RAGORO) – Minggu pagi kemarin Walikota mendapat kunjungan balasan pemuka-pemuka agama Budha dari berbagai Klenteng dan Wihara. Tentu saja ini sebuah surprise bagi Walikota Marten Taha.

Apalagi yang hadir adalah para tokoh Tionghoa, seperti Liang Gin Lung, Tatang Wuisana, Robby Tansil, Chandra Abdul Rasid, Hin Kamoli, Ferianto, Denny Rosali, Tony Tangkilisan, Ary sungkono, Hendra Yani, Sandy modjo, Jefry Gosali, Rulan Rantung, Yansen Leo, Albert Moniaga, Wod Fangliana, Benny Lamusu, Hengki Kamoli. Kunjungan dadakan minggu itu

berkaitan erat dengan perayaan Cap Go Meh. Seperti diketahui, setiap tahun dalam rangka Imlek, Umat Budha selalu minta petunjuk di Klenteng apakah perayaan Cap Go Meh bisa digelar di luar Klenteng.

Bagi warga Tionghoa, petunjuk para Dewa jika perayaan Cap Go Meh bisa keliling Kota itu artinya pertanda baik di semua bidang, apakah itu ekonomi, politik, dan lainnya.

Nah, tahun ini, Cap Go Meh dapat ijin keluar, itu artinya sepanjang 2022 ini Gorontalo akan baik-baik saja. Tetapi sayangnya, pemerintah tak mengijinkan adanya keramaian masal dan Umad Budha memaklumi itu, karena negara ini sedang mengalami masa sulit akibat Pandemi Covid-19.

Namun begitu, arca-arca mereka harus diarak keliling kota, tetapi tidak diarak dengan jalan kaki seperti selama ini yang bisa mengundang kerumunan massal, melainkan diarak dengan menggunakan bus. Inilah yang didiskusikan para pemuka agama Budha dengan Walikota.

“pak Wali masih akan berkoordinasi dengan Muspida,  setelah itu baru beliau mengeluarkan surat ijin,” ungkap Tatang Wuisana. (awal-46)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *