DPRD Provinsi

Bersama, Jaga Sedimentasi di Bendungan Bulango Ulu

278
×

Bersama, Jaga Sedimentasi di Bendungan Bulango Ulu

Sebarkan artikel ini
Aktivitas pembangunan bendungan Bulango Ulu di desa Tuloa kecamatan Bulango Utara-Bone Bolango, yang dikunjungi anggota tim reses dapil II, Yuriko Kamaru, di hari pertama reses, Selasa (8/2) kemarin. (foto: emus hiola)

BULANGO UTARA (RG) – Pembangunan bendungan Bulango Ulu di kecamatan Bulango Utara kabupaten Bone Bolango (Bonbol), hingga di bulan Februari 2022 ini, sudah mengakomodir progres atau peningkatan pekerjaannya hingga 10 persen. Dan ditargetkan pada bulan Desember atau akhir 2022 nanti, bisa melampaui 30 persen.
Namun salah satu hal yang menarik, guna membutuhkan dukungan bersama, pemerintah hingga masyarakat umum, yang dalam kunjungan reses anggota tim dapil II Bonbol, Yuriko Kamaru, ke lokasi pembangunan bendungan dengan skala prioritas dari pemerintah pusat itu, adalah antisipasi atau pencegahannya akan sedimentasi, atau aliran lumpur bawaan dari wilayah hulu di sub-sub Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalir ke bendungan tersebut. “Karena, sedimentasi hanya akan memperpendek usia sebuah bendungan. Sementara, dari target kami (BWSS II), jika dalam pengoperasian kelak, tidak ada kendala-kendala yang berarti, insya Allah umur bendungan Bulango Ulu, lebih dari 50 tahun,” jelas kepala SNVT Pembangunan Bendungan BWSS II, Marwansyah, yang menerima langsung kunjungan reses Yuriko Kamaru, Selasa (8/2) kemarin.
Olehnya, menyikapi harapan tersebut, Yuriko mengharapkan dukungan bersama dari pemerintah, lintas instansi terkait, mulai dari Kementerian LHK RI dan jajaran Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup di provinsi dan kabupaten/kota, BPDAS, hingga seluruh masyarakat se provinsi Gorontalo. Agar terkait persoalan sedimentasi ini, tidak menjadi kendala di setiap infrastruktur kebutuhan pengairan. “Bukan saja seperti di bakal hadirnya bendungan Bulango Ulu ini, namun juga di infrastruktur penyanggah dan pengaturan akan kebutuhan air lainnya, hingga di keberadaan Danau Limboto. Agar bersama kita, menjaganya dari sedimentasi,” harap Yuriko Kamaru. (ayi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *