GORUT (RAGORO) – Setelah resmi dilantik secara ketatakenegaraan, Senin (31/1) awal pekan ini, Sekretaris Daerah Gorontalo Utara (Sekda Gorut), Suleman Lakoro telah resmi pula diterima secara adat untuk kemudian menduduki rumah jabatan yang disiapkan.
Suleman dijemput dengan adat Moloopu dari kediamannya di Desa Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
Didampingi sang istri, Yetty Amu, Suleman disambut dan menjalani serangkaian prosesi adat di rumah jabatannya. Hadir pada kesempatan itu, Bupati Gorut, Indra Yasin, Wakil Bupati Gorut, Thariq Modanggu, Wakil Ketua 1 DPRD Gorut, Roni Imran, Wakil Ketua 2 DPRD Gorut, Hamzah Sidik, Kasdim 1314/Gorut, Mayor Samsudin Datukramat dan Wakapolres Gorut, Kompol Nikson Yusuf serta para pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Gorut dan tamu undangan lainnya. Bupati Gorut, Indra Yasin yang ditemui usai menghadiri prosesi adat Moloopu itu, menjelaskan, dengan telah menjalani prosesi secara adat, maka Suleman Lakoro sudah bisa menempati rumah jabatan tersebut. “Hari ini (dua hari lalu, red) beliau sudah sah menempati rumah jabatan sekda.
Karena memang sebelumnya saya sudah melantik yang bersangkutan sebagai sekretaris daerah,” ungkapnya. Setelah sah menempati rumah jabatannya, Indra pun berharap, dalam menjalankan tugas sebagai sekretaris daerah, Suleman dapat memperlancar tugas dan hal-hal yang menjadi tugas-tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah.
“Nantinya juga dia (Suleman) harus mampu menjembatani hubungan eksekutif dengan lembaga-lembaga lainnya, apakah itu dengan DPRD.
Artinya, menjaga keharmonisan di lingkungan pemerintahan daerah,” tuturnya.
“Begitu juga dengan para aparat eselon II hingga di tingkat desa. Nah, itu antara lain yang menjadi tugas-tugas seorang sekda,” sambung Indra.
Oleh sebab itu, dirinya berharap, di tangan Suleman Lakoro, jabatan sekda ini kondusifitas semakin terjaga.
“Dan Alhamdulillah kita bisa lihat akhir-akhir ini kondisi Gorut aman-aman saja,” tukasnya.
Indra mengaku, jabatan sekda sebelumnya, memang bisa dikatakan cukup aman, tapi terjadi gejolak.
“Itu tidak bisa kita pungkiri, meski pun gejolak itu masih dalam batas-batas kewajaran. Dan tidak mengganggu jalannya pemerintahan,” tegasnya. Sehingganya, Ia pun berharap di tangan Suleman, jabatan tersebut dapat diemban dengan amanah serta menciptakan stabilitas pemerintahan dan daerah berjalan semakin kondusif.
“Dengan demikian penyelenggaraan pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Sehingga kita, khususnya saya dan Pak Thariq bisa menyelesaikan 2 tahun pemerintahan ini. Dan tentu ini bukan tugas yang ringan.
Makanya dia (sekda) harus melakukan koordinasi ke atas, ke bawah dan ke samping. Dan kalau itu bisa dilakukan, maka diharapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, kita bisa perkecil kemungkinan-kemungkinan gejolak yang terjadi,” tutupnya. (RG-56)