GORONTALO (RAGORO) – Untuk jangka panjang, tak ada Walikota setelah Marten Taha yang bisa memecahkan rekor yang dibuat Walikota dua priode di era revirmadi ini. Vetaoa tidak selama ini Marten audah menyabet 200 lebih penghargaan bergengsi baik itu dari Pemerintah Pusat maupun dari kalangan swasta. Di penghujung tahun 2021 ini Walikota kembali menyabet penghargaan KDI yang diberikan oleh MNC. Portal Indonesia.
Walikota Gorontalo ini dinilai sangat Inovatif, dia dinilai mampu melahirkan inovasi di sektor perekonomian, itu penghargaan pertama yang diraihnya pada tahun 2020. sedangkan di tahun 2021, tepatnya pada Jum’at (5/11/21) malam, Walikota Gorontalo ini kembali dianugerahi penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) di sektor pendidikan yang melahirkan sebuah inovasi untuk membangkitkan semangat siswa di Kota Gorontalo agar tetap belajar ditengah pandemi. Inovasi yang dimaksud adalah belajar daring berasa luring.
Dimana, Marten berinovasi untuk membuka ruang bimbingan belajar lewat siaran TV lokal. “secara kualitas pembelajaran daring lebih rendah dari sistem belajar luring. Kenapa? Karena belajar tatap muka, apalagi pendidikan ditingkat dasar, itu membutuhkan simulasi, contoh, dan perilaku yang harus dilihat oleh seorang siswa. Tidak bisa hanya melalui jarak jauh dengan perantaraan teknologi apapun,” kata Marten.
Atas inovasi itu, Marten pun dianugerahi sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 oleh MNC Portal Indonesia, bersama 15 kepala daerah lainnya. Penghargaan diserahkan Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, di Gedung iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jumat malam.
“terima kasih kepada MNC Grup yang telah memberikan penghargaan KDI kepada saya yang ke dua kalinya, baik di bidang ekonomi maupun pendikan, dan penghargaan ini berdasarkan kinerja saya dalam dunia pendidikan dan ekonomi,” ujar Marten ketika diwawancarai. Marten juga mengatakan, ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam memajukan pendidikan.
Pertama kata Marten, mempermudah akses pendidikan kepada masyarakat. “tidak ada orang yang tertinggal, tidak ada yang termarjinalkan dengan alasan apapun, entah itu ekonomi atau hal lainnya, semua anak harus tetap sekolah,” tuturnya. Kemudian yang kedua, Marten terus melakukan perbaikan tata kelola pendidikan, sarana prasarana, dan kurikulum pendidikan. Dan yang ke tiga, Marten memperbaiki kualitas pendidikan. “kalau tiga hal ini kita perhatikan, maka akan berpengaruh pada Human Development Indeks (HDI) kita,” jelas Marten. Dari ketiga hal tadi kata Marten, disaat pandemi sekalipun, IPM Kota Gorontalo tetap naik.
Bahkan, IPM Kota Gorontalo pada tahun 2020 tertinggi se Provinsi Gorontalo. “ekonomi dan kesehatan kita memang terpuruk, saya berfikir, jangan sampai pendidikan kita juga ikut terpuruk, maka dari itu, saya plototin terus dunia pendidikan, karena salah satu yang berpengaruh pandemi adalah pendidikan,” ungkapnya. Pendidikan juga sangat berkaitan dengan IPM, sehingga itu, Kota Gorontalo bisa menunjukan kinerja di sektor pendidikan. Hal lain yang dilakukan adalah memperbaiki sarana dan prasarana seluruh sekolah.
Perbaikan, yang dimaksud dilakukan saat sekolah tidak dimanfaatkan ketika daerah dilanda pandemi. “saya perbaiki sarana prasarana, sehingga ketika PTM Terbatas diizinkan, pelaksanaan belajar mengajar bisa dilaksanakan tanpa menemui kendala kurang memadainya sarana prasarana yang dibutuhkan,” tutup Marten. Ditempat yang sama, Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, menyampaikan harapan agar seluruh kepala daerah dapat memberikan perhatian kepada dunia pendidikan.
Menurutnya, dunia pendidikan sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo ingin anugerah KDI 2021 menjadi inspirasi untuk pemimpin daerah lainnya untuk terus berprestasi ditengah tantangan yang ada. KDI Award kali ini merupakan ajang ke-8 sejak 2014 dan telah menganugerahi sekitar 120 pemimpin daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Selain Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, turut dihadiri oleh Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas. (Adv/levi)











