PEMKOT (RAGORO)- Walikota Gorontalo Marten A. Taha salah satu dari lima belas kepala daerah yang dinilai mampu mempertahankan semangat belajar para siswa SD dan SMP disaat pandemi.
Dengan keberhasilan tersebut Marten kembali dianugerahi sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) ditahun 2021 oleh MNC Portal Indonesia, pada Jumat (5/11/21) malam.
Langkah inovasi yang Marten lakukan adalah belajar daring berasa luring. Dimana, Marten berinovasi untuk membuka ruang bimbingan belajar lewat siaran TV lokal. “Secara kualitas pembelajaran daring, lebih rendah dari sistem belajar luring.
Kenapa ? Karena belajar tatap muka, apalagi pendidikan ditingkat dasar, itu membutuhkan simulasi, contoh, dan perilaku yang harus dilihat oleh seorang siswa. Tidak bisa hanya melalui jarak jauh dengan perantaraan teknologi apapun, “kata Marten. Atas inovasi itu, Marten pun dianugerahi sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 oleh MNC Portal Indonesia, bersama 15 kepala daerah lainnya.
Penghargaan diserahkan Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoe, di Gedung iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jumat malam. “Terima kasih kepada MNC Grup yang telah memberikan penghargaan KDI kepada saya yang ke dua kalinya.
Kali ini dibidang pendikan, sebelumnya bidang ekonomi. Saya kira ini adalah penghargaan yang diberikan berdasarkan kinerja saya dalam dunia pendidikan, “ujar Marten ketika diwawancarai. Marten juga mengatakan, ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam memajukan pendidikan.
Pertama kata Marten, mempermudah akses pendidikan kepada masyarakat. “Tidak ada orang yang tertinggal, tidak ada yang termarjinalkan dengan alasan apapun, entah itu ekonomi atau hal lainnya. Semua anak harus tetap sekolah, “tuturnya. Kemudian yang kedua kata Marten, dirinya terus melakukan perbaikan tata kelola pendidikan, sarana prasarana, dan kurikulum pendidikan.
Dan yang ke tiga kata Marten, memperbaiki kualitas pendiddikan. “Kalau tiga hal ini kita perhatikan, maka akan berpengaruh pada HDI (Human Development Indeks) kita, “jelas Marten.
Dari ketiga hal tadi kata Marten, disaat pandemi sekalipun, IPM Kota Gorontalo tetap naik. Bahkan, IPM Kota Gorontalo pada tahun 2020 tertinggi se Provinsi Gorontalo. “Ekonomi dan kesehatan kita memang terpuruk.
Saya berfikir, jangan sampai pendidikan kita juga ikut terpuruk. Maka dari itu, saya plototin terus dunia pendidikan. Karena salah satu yang berpengaruh pandemi adalah pendidikan. Pendidikan juga sangat berkaitan dengan IPM. Sehingga, Kota Gorontalo bisa menunjukan kinerja disektor pendidikan, “jelas Marten.
Hal lain yang dilakukan juga kata Marten, memperbaiki sarana dan prasarana seluruh sekolah. Perbaikan, yang dimaksud dilakukan saat sekolah tidak dimanfaatkan ketika daerah dilanda pandemi. “Saya perbaiki sarana prasarana, sehingga ketika PTM Terbatas diizinkan, pelaksanaan belajar mengajar bisa dilaksanakan tanpa menemui kendala kurang memadainya sarana prasarana yang dibutuhkan, “tutup Marten.(levi).