JAKARTA (RAGORO)- Walikota Gorontalo Marten A. Taha, paparkan rancangan peraturan Walikota Gorontalo tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Gorontalo di tahun 2021-2041di hadapan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Badan Pertanahan Nasional, bertempat di Hotel Sheraton Jakarta, Kamis (4/11/21) kemarin.
Adapaun yang menjadi pokok materi pemaparan pada kesempatan itu kata Marten adalah terkait dengan jumlah wilayah Kota Gorontalo. “Luas wilayah Kota Gorontalo hanya 79,03 kilo meter persegi, dengan perencanaanya tujuan penataan wilayahnya seperti apa, dan tiga stratehis yang pertama LP2P (lahan pertanian pangan berkelanjutan).
Kedua isu tentang bencana, serta yang ketiga terkait dengan penataan tata ruang, dengan tujuan untuk mewujudkan Kota Gorontalo sebagai Kota Bisnis yang produktif dan berkelanjutan, “ujar Marten dalam materi paparannya. Sementara terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Gorontalo kedepan, kata Marten adalah masuk brikdawn pada misi Kota Gorontalo yaitu SMART, masuk di enam misi yang berada dan lima didalamnya menyangkut Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Dan inilah yang menjadi misi kami, sehingga penataan tata ruang ini kata Marten, penting sekali. Olehnya perencanaan penataan kota harus dipikirkan dari sekarang. Sebab, bertambahnya populasi penduduk, akan mempengaruhi wajah kota baru dengan terjadinya perluasan pembangunan.
Sehingga menurut Marten pembangunan infrastruktur harus relevan dengan RDTR yang dibuat saat ini.
“Jika kita tidak lakukan antisipasi dari sekarang, dikhawatirkan akan seperti palu. Ketika likuifaksi banyak korban meninggal karena bermukim di kawasan rawan bencana, “ujar Marten.
Dikeathui pula agenda tersebut di awali dengan kick off oleh Plh Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR Abdul Kamaruzuki, yang diikuti oleh ketua DPRD Kota Gorontalo dan OPD terkait.(levi).
