BOTU (RG) – Proyek pembangunan Islamic Center, atau kawasan yang kelak akan dijadikan sebagai pusat tempat pengembangan agama serta budaya-budaya yang bernafaskan Islam di provinsi Gorontalo, belum diketahui kapan akan dimulai. Padahal, aspirasi akan pembangunan kawasan Islamic Center tersebut, sudah digadang-gadang sejak beberapa tahun lalu, dan turut mendapat dukungan serta respon positif dari jajaran Deprov Gorontalo.
Namun sayang, hingga tahun anggaran 2021 ini, hanya tersisa dua bulan lagi, jangankan pembangunannya, dukungan pembebasan lahannya yang direncanakan berlokasi di kelurahan Moodu kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo itu, masih jauh dari kata rampung.
Tak heran, hal ini turut berkembang dalam rapat dengar pendapat (RDP) jajaran Komisi I Deprov, dengan sejumlah mitra kerja OPD terkait, yang dikoordinir oleh Asisten Pemerintahan Setdaprov Gorontalo, Syukri Botutihe. Menyangkut berbagai hal, akan aset-aset pemerintah, termasuk pembebasan lahan.
Yang salah satunya, disentil serta turut dipertanyakan oleh anggota Komisi I Deprov, Adhan Dambea, terkait rencana pembangunan Islamic Center tersebut.
“Dari KUA-PPAS untuk APBD 2022 yang saya pelajari, itu tidak secara spesifik mengulas bakal pembangunan Islamic Center. Olehnya, menurut saya, jika pemerintah berpikir pembangunan Islamic Center ini, untuk kepentingan umat, saya optimis, saat ini sudah selesai (berdiri) Islamic Center tersebut,” sahut Adhan.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi I Deprov, AW Talib yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) Deprov, mengaku bahwa sepengetahuannya, terkait kelanjutan pembangunan Islamic Center itu, masih berkutat pada pembebasan lahan.
“Dimana, kalau tidak salah, ada sejumlah nominal anggarannya sudah dipersiapkan di tahun APBD 2022 nanti, menyangkut pembebasan lahan di Islamic Center tersebut,” jelas Talib. (ayi)
