BOTU (RG) – Masih ingat dengan penyerahan aset lahan dari Dinas Kehutanan (Dishut) provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke Pemprov Gorontalo, yang berlokasi di kompleks tak jauh dari supermarket Gelael di Kota Gorontalo, beberapa tahun lalu? Hingga Senin (25/10) kemarin, kondisi di lahan tersebut, ada bangunan yang masih ditempati oleh sejumlah kepala keluarga (KK), yang diantaranya bahkan merupakan staf dari Dinas Kehutanan di provinsi Gorontalo.
Dimana, sejak beberapa tahun lalu, telah direncanakan pada lahan tersebut, akan dibangun kawasan rumah jabatan para pimpinan DPRD Provinsi.
Namun, belum dilakukan pembebasan lahan, karena Pemprov mengaku masih kebingungan untuk menggunakan regulasi atau aturan, dalam mengosongkan lahan tersebut, yang ditinggali oleh para keluarga dari jajaran pegawai di Dishut sendiri.
Olehnya,dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran Komisi I Deprov, kemarin, terungkap saran dan masukan. Yang pada intinya, Pemprov diharap menerapkan rasa kemanusian, ketika akan mengeksekusi pengosongan lahan di eks Dishut Sulut tersebut. Artinya, banyak upaya bisa dilakukan.
Diantaranya, mengupayakan ada hibah lahan untuk pemindahan tempat tinggal keluarga dari pegawai dishut yang menetap di aset lahan Dishut Sulut tersebut.
Sebelum dilakukan eksekusi pengosongannya. Lalu, ada pula saran dari jajaran Komisi I Deprov lainnya, seperti yang disampaikan Sekretaris Komisi I, Irwan Mamesah, berupa dukungan program bantuan rumah dari Dinas Sosial.
Hingga, upaya-upaya kreatif dari OPD terkait, seperti yang dilakukan oleh daerah atau pemprov lain di Indonesia, seperti yang disarankan oleh Hidayat Bouty.
“Pada intinya, kami (Komisi I) mengharapkan rasa kemanusiaan, tatkala sebelum dilakukan pengosongan pada lahan di eks Dishut Sulut tersebut,” jelas Ketua Komisi I Deprov, AW Talib.
Menyikapi berbagai masukan ini, Asisten Pemerintahan Setdaprov, Syukri Botutihe yang memimpin tim OPD terkait dari Pemprov pada RDP dengan Komisi I itu, mengaku akan menampung dan menjaring usulan dari jajaran Komisi I Deprov, mana yang terbaik untuk dilakukan. (ayi)