GORONTALO (RAGORO) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo memberikan bantuan tiga Alat Kesehatan (Alkes) untuk Layanan Keluarga Berencana (KB) dan Reproduksi untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Jumat (15/10/2021).
Tiga Alkes tersebut yaitu satu unit Obgyn Bed, satu unit VTP KIT, dan satu unit Minilap Kit dengan total anggaran Rp17.478.820 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Penyerahan tiga unit tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bone Bolango, Meri S. Ngadju dan Direktur RSUD Toto Kabila, dr. Serly Daud.
Sekretaris BKKBN Provinsi Gorontalo, Effendy Korompot, mengungkapkan latar belakang dari pemberian alkes tersebut karena RSUD Toto Kabila sangat diunggulkan di tingkat Provinsi Gorontalo dalam hal pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi untuk kaum wanita.
“kami salut dan bangga terhadap Kabupaten Bone Bolango karena dari laporan BKKBN kita setiap tahun diberikan target pencapaian program dan khususnya capaian RSUD Toto Kabila tahun ini pada posisi 400% pencapaiannya atau posisi nomor 3 se-Provinsi Gorontalo setelah Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo,”ungkapnya.
Effendy Korompot mengatakan capaian keberhasilan ini menandakan komitmen Pemerintah Kabupaten Bone Bolango yang sangat baik dalam hal pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. Sementara itu, Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli mengatakan sebelum dilakukan penandatangan MoU, RSUD Toto Kabila memang telah lebih dahulu memberikan pelayanan KB dan Tubektomi.
Maka dari MoU ini, Wabup berharap RSUD Toto Kabila menjadi rumah sakit unggulan dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan kesehatan perempuan.
Wabup Merlan meminta setelah penyerahan Alkes itu, maka harus ada perbaikan mutu pelayanan yang lebih baik sehingga akan lebih banyak pula tercapai pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi bagi masyarakat.
“mari kita jaga Alkes ini, baik dari sisi pengoperasional, penempatan, dan kebersihan harus diperhatikan serta harus ada lompatan dari sisi pelayanan,” tuturnya. (awal-46)