UMGO Samakan Persepsi Jelang PPKK dan Penguatan Keberagaman

278
ADV
10
SUASANA kegiatan penyamaan persepsi menjelang pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian Karakter (PPKK) dan Penguatan Keberagamaan.

KAMPUS (RAGORO) – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Rabu kemarin (6/10) menggelar kegiatan penyamaan persepsi antara pimpinan, pengelola dan pembina menjelang pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian Karakter (PPKK) dan Penguatan Keberagamaan, di Gedung Haryono Suyono, LPPM UMGO. Hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya,MH, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, M.Si, Ketua LP3M, Dr. Thamrin Kum, M.Pd, Para Dekan, Ketua Pengelola, Drs. Ir. Ad Mahmudy Irdja, MM dan Para pembina Asrama Putra dan Putri Kampus.

Selaku penanggungjawab program, Dr.Thamrin Kum, M.Pd menjelaskan, bahwa tujuan dari kegiatan ini ialah menyatukan persepsi seluruh stakeholder yang bertanggungjawab demi suksesnya PPKK dan Penguatan Keberagaman. “Semua yang terlibat harus satu persepsi dan konsep akan kegiatan nantinya. Rencananya mahasiswa baru untuk tahap satu akan masuk asrama pada 1 November 2021,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, MH dalam arahannya menjelaskan isi kandungan surah Al-Imran 104 tentang Filosopi tujuan Muhammadiyah didirikan, yakni bagaimana beramar ma’ruf nahi munkar, serta bagaimana berdakwah secara bil hikmah. “Alhamdulillah, seluruh pembina yang dipercaya oleh kampus berasal dari AMM dan mayoritas dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang punya tanggungjawab membina mahasiswa,” tukasnya.

Disatu sisi, Wakil Rektor III, Dr. Apris ara Tilome, M.Si dalam penyampaiannya sedikit menguraikan soal penurunan Covid-19 di provinsi Gorontalo. “Alhamdulillah, penurunan covid di Gorontalo semakin menggembirakan. Semoga kegiatan PPKK ini dapat berjalan lancar. Dan perlu diingat, seluruh mahasiswa yang akan masuk asrama ini wajib sudah divaksin dan menjaga protokol kesehatan secara ketat,” tegasnya.

Diakhir penyampaiannya, Apris menjelaskan, bahwa persyaratan menjadi pembina PPKK haruslah mereka yang aktif di masjid dan fasih baca Al-Qur’an. “Jadi sudah diseleksi oleh pimpinan, tetapi jika ada dari Himpunan dan BEM mengutus perwakilannya, boleh-boleh saja, asalkan rajin ke masjid dan fasil baca Al-Qur’an,” tutup Apris. (rg-63/HMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *