GORONTALO (RAGORO) – Pelabuhan Anggrek menjadi pelabuhan logistik moderen akan segera terwujud.
Hal ini ditandai dengan acara seremoni peresmian pengelolaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Anggrek, dari Kementerian Perhubungan kepada PT. Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT). Selasa (28/9).
Pengelolaan pelabuhan Anggrek ini diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi secara virtual bersama Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, sejumlah pejabat di lingkungan Kemenhub, Kemen-PUPR dan jajaran Pemprov dan Pemkab Gorut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan pelaksanaan pengembangan Pelabuhan Anggrek menjadi pelabuhan logistik dapat berjalan sesuai target, sehingga dapat meningkatkan konektivitas logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi Gorontalo sekaligus berkontribusi dalam peningkatan perekonomian dan daya saing di Kawasan Timur Indonesia.
Menhub mengapresiasi PT. AGIT menjadikan proyek ini tercepat realisasinya dibandingkan proyek KPBU Kemenhub yang lain.
Budi mengatakan, pelabuhan Anggrek sangat strategis dan memiliki konektivitas dengan negara timur jauh seperti Jepang, Korea, China, dan Hongkong sehingga memiliki potensi untuk terus dikembangkan, sehingga itu Kementerian Perhubungan, bersama dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan berkomitmen mendukung pembangunan sampai pengelolaannya.
Hal senada disampaikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, bahwa, peresmian pelabuhan Anggrek Gorontalo ini merupakan impelementasi dari program-program pemerintah yang didukung DPR RI.
Ini sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi, yakni tidak hanya membangun yang baru, tapi memanfaatkan infrastruktur lama melalui KPBU.
“kami dari Kementerian PUPR selalu berkoordinasi erat dengan Kementerian Perhubungan tentunya akan mendukung sepenuhnya dan terus memberikan support terhadap keberhasilan pelabuhan Anggrek di Gorontalo, seperti penyiapan prasarana konektivitas, ketersediaan air bersih, termasuk perumahan pekerja pelabuhan, sehingga dapat menjadi pelabuhan bertaraf Internasional dengan pengelolaan yang baik dan bersih.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengatakan, sinergi menjadi kata kunci agar tujuan pengembangan pelabuhan Anggrek bisa tercapai secara optimal.
“pengembangan pelabuhan Anggrek ini harus menjadi milestone dalam mewujudkan visi pembangunan Gorontalo 2051 dan menjadi jalan keluar Gorontalo dari 5 Provinsi termiskin mejadi 5 Provinsi termakmur di Indonesia dalam 30 tahun mendatang,” kata Rachmat.
“alhamdulillah, mewakili masyarakat Gorontalo saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungan pengembangan Pelabuhan Anggrek,” ucap Rachmat.
Sementara itu, melalui proyek ini, pelabuhan Anggrek nantinya dapat disinggahi kapal peti kemas dengan kapasitas 30.000 DWT (dead wight ton) dan kapal general cargo dengan kapasitas 10.000 DWT.
Selain terminal bongkar muat barang dan peti kemas, pelabuhan ini juga akan dilengkapi berbagai fasilitas lain seperti peti kemas berpendingin (reefer container).
Sementara itu, Direktur Utama TP. AGIT, Hiramsyah Sambudhy Thaib mengatakan, investasi pembangunan Pelabuhan Anggrek diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp1,4 triliun yang direalisasikan secara bertahap.
Dimana untuk pembangunan tahap pertama akan dimulai pada 2022/2023, meliputi dermaga, lapangan petikemas (container), kargo dan fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan pengembangan tahap kedua direncanakan pada tahun 2031/2032. (awal-46)