Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Hari ke II Pelatihan BTCLS, Bimbingan Skill Perawat Profesional

269
×

Hari ke II Pelatihan BTCLS, Bimbingan Skill Perawat Profesional

Sebarkan artikel ini
Kegiatan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) hari kedua, di gedung Haryono Suyono, LPPM UMGO.

KAMPUS (RAGORO) – Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Jum’at kemarin (24/9) memasuki hari kedua.

Dihari kedua ini materi yang diberikan oleh 11 Instruktur dari Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Gorontalo ialah Bimbingan Skill Perawat Profesional, diantaranya Airway-Breating Management, Cirkulition Management-Initial Assesment, Bondaging (Baluk Bidai), dan Stabilisasi Evakuasi (SET).

Sesuai pantauan awak media, sebelum praktek bimbingan ini dimulai, para peserta terlebih dahulu diberikan materi pengantar oleh Ns. Ronald Rachim, Ns. Vevy Apriany Yusuf, dan Ns. Wahyudin Abdul Rahman.

Tujuan materi pengantar ini agar para peserta memiliki skill dalam pertolongan dasar bagi orang yang membutuhkan, seperti kecelakaan lalu lintas yang membutuhkan pertolongan pertama. Bimbingan materi dan praktek ini dilaksanakan di gedung Haryono Suyono, LPPM UMGO.

Salah sorang alumni STIKES Muhammadiyah Manado yang melanjutkan Profesi Nersnya di UMGO, Alfian Sanggilalung mengatakan, meskipun sudah pernah mengikuti BTCLS, dirinya masih tertarik mengikuti pelatihan BTCLS ini kembali.

“Saya sudah 3 kali ikut pelatihan BTCLS dan selalu saja ada ilmu baru yang didapat. Bagi saya pelatihan berulang-ulang bisa mengingat kembali dan mereview materi yang pernah diperoleh. Saya menikmati semua proses ini dengan enjoy,” ungkapnya.

Lain halnya dengan Ns. Susanti Djibu, yakin peserta yang sejak awal kuliah di UMGO dan lanjut Ners juga di UMGO.

Pelatihan ini bagi Susanti adalah kali pertamanya. “Saya ucapkan terima kasih kepada instruktur yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya.

Materi disini ada yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah. Beberapa ada yang didapatkan di kelas hanya dalam bentuk teori.

Alhamdulillah, dalam pelatihan ini selain teori, kami diajarkan praktek langsung, sehingga kami bisa terlatih di lapangan nantinya,” pungkasnya. (rg-63/HMS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *