KABGOR – Menjelang Hari Ulang Tahun Kabupaten Gorontalo (Kabgor) Dinas Kesehatan bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam melakukan berbagai strategi serbuan Vaksinasi demi mencapai target 80% sampai Bulan November.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Kabgor dr. Roni Sampir saat diwawancara oleh awak media di tempat Vaksinasi Taman Limboto, Rabu (15/09)
”Sampai dengan hari ini sudah 23,07% absolute dengan yang tervaksin 73.000 lebih jika di bandingkan dengan Kabupaten/kota lain, kota gorontalo sudah 46% tapi angka yang divaksin itu 74.000 jadi beda 1.000 dengan Kabupaten Gorontalo karena Kabupaten Gorontalo sasarannya terbanyak karena itu juga banyak strategi yang dibuat pertama berbasis Desa, kemudian tempat-tempat seperti pasar, sekolah bahkan masjid-masjid sebagai tempat pelaksana Vaksinasi dan untuk sekarang sementara gerakan serbu vaksin yaitu kerja sama antara TNI dan Polri dan hasil evaluasi kami serbu vaksin ini sangat efektiv,” ucap dr. Roni Sampir.
“Kami juga mendirikan Gerai Vaksin yang bertempat di Menara dan alhamdulillah dalam seminggu ini mencapai 300 lebih yang sudah divaksin.
Gerai Vaksin ada juga yang bertempat di Tilango hari Jumat kami akan menambah Gerai Gaksin di Telaga nanti akan diresmikan operasional Gerai Vaksin di Telaga di KTL dirangkaikan dengan pelaksanaan serbu Vaksin,” lanjutnya.
Dirinya berupaya Target Vaksinasi setiap Bulan itu mencapai 20% Sehingga di Bulan November bisa Mencapai 80% atau tidak 70% ke atas.
“Bapak Bupati mentargetkan di bulan November di rangkaikan dengan Ulang Tahun Kabupaten Gorontalo yang tervaksin itu 80% sehingga kita berupaya untuk setiap bulannya itu 20% atau sekitar 60.000 Masyarakat yang divaksin rata-rata 2.000 setiap hari dan kita berharap target itu bisa tercapai minimal jika tidak tercapai ada di angka 70℅ keatas” tuturnya.
Terakhir Roni Sampir menyampaikan akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal melawan hoax Vaksinasi.
“Memang yang paling utama mempengaruhi opini Masyarakat itu adalah hoax dan dimana memang Masyarakat memiki kontra indikasi punya komorbid yang memang tidak bisa dilakukan Vaksinasi dan untuk yang tidak bisa melaksanakan vaksinasi diberi surat keterangan bahwa yang bersangkutan tidak bisa di vaksin jadi opsi itu yang paling utama dan membuat masyarakat sampai tidak mau di Vaksin tapi, insya Allah edukasi tetap kita buat bahkan kemarin kita mengundang para Da’i untuk memberi pemahaman agar mereka mampu melawan hoax,” tutupnya. (RG.53)