GORONTALO (RAGORO)-Kehadiran guru non formal untuk Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Gorontalo masih dinilai cukup minim. Sehingganya DPRD Provinsi merupakan perpanjangan tangan wakil rakyat Kabupaten/Kota akan melobi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Kemendikbud RI menambah kwota guru.
Koordinator Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Sofyan Puhi, merespon hal itu rekrutmen guru non formal untuk Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Gorontalo. Hal ini disampaikan Sofyan saat mengunjungi PKBM Hutuo Lestari di Kabupaten Gorontalo, Kamis (5/8/2021).
Sofyan menambahkanya, kepentingannya adalah untuk meminta kuota lebih kepada pemerintah pusat terkait guru non formal atau tutor yang akan mengajar di PKBM.“Kemarin penerimaan PPPK, pemerintah tidak melibatkan untuk merekrut guru yang sudah mengajar di PKBM, padahal ini sangat penting, ini sangat kita sayangkan,” ungkap Sofyan.
“Harusnya, guru non formal lebih awal dimasukkan dalam perekrutan PPPK baru-baru ini, Insya Allah dalam waktu dekat kita akan bersilaturahmi dengan pemerintah pusat,” tambah Politisi Nasdem itu.Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini juga menjelaskan, akan berjuang untuk bagaimana pemerintah harus mengalokasikan anggaran APBN kepada guru non formal di Gorontalo khususnya.
Dirinya juga mengatakan, perpanjangan tangan di Gorontalo ada BP Paud, Pemerintah Provinsi dan pemerintah kabmupaten/kota harus mengambil bagian dalam program ini.“Spesifikasi guru non formal ini seperti guru biasa, tapi bekerja di non formal PKBM atau sejenisnya, hak-haknya sama dan memang kualitasnya masih kurang,” pungkasnya.(RG-57)