Mahasiswa Gizi UNIGO Mulai Magang di RSUD Aloei Saboe

137
ADV
10

KAMPUS (RGNEWS.COM) – Sebanyak 26 mahasiswa semester 7 Program Studi S1 Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Gorontalo resmi memulai kegiatan magang di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, Kota Gorontalo, Kamis (16/10).

Penyerahan mahasiswa dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Firdausi Ramdhani, S.Psi., mewakili Dekan FKM UNIGO, dan diterima langsung oleh Koordinator Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, Ns. Nikmawati Puluhulawa, S.Kep., M.Kep., mewakili Direktur Rumah Sakit.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan, pengelola program studi, serta lima preseptor ahli gizi RSUD Aloei Saboe yang akan menjadi pendamping mahasiswa selama masa magang.

Pada hari pertama, para mahasiswa langsung mengikuti orientasi yang mencakup sejumlah materi penting, di antaranya profil rumah sakit, komunikasi efektif, mutu dan keselamatan pasien, Bantuan Hidup Dasar (BHD), Early Warning System (EWS), Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), serta Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

Dr. Firdausi Ramdhani menjelaskan, magang ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pengalaman lapangan sebagai sarana pembelajaran.

“Melalui magang ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berinteraksi langsung dengan tenaga kesehatan dan pasien. Ini menjadi bekal penting untuk membentuk profesionalisme calon ahli gizi,” ujarnya.

Sementara itu, Ns. Nikmawati Puluhulawa, S.Kep., M.Kep., menyambut baik kehadiran mahasiswa UNIGO di lingkungan RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe.

“Kami berharap para mahasiswa dapat beradaptasi dengan cepat dan memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar secara maksimal. Rumah sakit selalu terbuka untuk kolaborasi akademik seperti ini,” katanya.

Pelaksanaan Magang Dietetik dijadwalkan selama 45 hari, mulai 16 Oktober hingga 6 Desember 2025, sedangkan Magang Food Service berlangsung pada 8–18 Desember 2025.

Melalui program ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu gizi secara aplikatif di lapangan, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia akademik dan pelayanan kesehatan di daerah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *