Headlines

Secara Indeks Gorontalo Rawan Terpapar Paham Radikalisme dan Terorisme

338
×

Secara Indeks Gorontalo Rawan Terpapar Paham Radikalisme dan Terorisme

Sebarkan artikel ini
Rapat konsolidasi pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FPKT) Provinsi Gorontalo Rabu 7/05/2025 di Kota Gorontalo. (Photo humas FKPT)

Editor   : Sahril Rasid

GORONTALO (RGNEWS.COM)—Pemberitaan seleksi sekda di Kabupaten Gorontalo kini menguak potensi radikalisme dan potensi terorisme di Gorontalo.

Sejumlah kalangan bertanya, apa benar Gorontalo daerah berpotensi menjadi daerah yang rawan kegiatan radikalisme dan terorisme ?.

Jawabnya memang cukup mengagetkan. Pasalnya indikator menunjukan Gorontalo berpotensi menjadi salah satu daerah rawan,sehingga perlu adanya antisipasi pencegahan sejak dini.

Tak heran,  dengan adanya pemberitaan media local Gorontalo keterkaitan kepengurusan Hisbut Tahrir  Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan beberapa tahun lalu, menjadikan Gorontalo pusat perhatian nasional.

“  Tema pemberitaan di media massa soal HTI ini menjadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ini yang sementara dibahas dalam Forum Koordinasi Pencegahan Terorisem (FKPT) Provinsi Gorontalo,’ ujar Ketua FKPT Funco Tanipu.

Diakuinya isu HTI memang cukup sensitive di Gorontalo, mengigat secara indeks Potensi Radikalisme (IPR) Gorontalo terbilang cukup tinggi, yakni menduduki rangking kedua dipulau Sulawesi.

Demikian juga dari sisi indeks resiko Terorisme (IRT)

“ Setelah Sulawesi Selatan di posisi pertama, Gorontalo posisi kedua,’ ujar Funco Tanipu saat memimpin rapat konsolidasi perdana pengurus FKPT Provinsi Gorontalo Rabu 7/05/2025 di salah satu restoran di Kota Gorontalo.

Apalagi secara data Gorontalo ternyata “mengkoleksi” 19 narapidana Kasus Terorisme (Napiter), tentunya membuat secara nasional menjadi perhatian.

Sehingga itu dalam penanganan dan menangkal isu radikalisme dan terorisme di Gorontalo, perlu adanya riset dilakukan secara mendalam dan komprehensif agar dalam melakukan Tindakan pencegahan tepat sasaran.

“ Data itu menjadi penting, agar kita semua tahu sejauh mana tingkat pemahaman dan tingkat penyebaran radikalisme dan terorisme di level masyarakat,’ ujarnya.

Ke depan program FKPT nantinya bermitra  bersama pemerintah provinsi kabupaten kota, Polri, TNI, LSM, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan adat serta lainnya guna bersama sama membahas isu  pencegahan radikalisme dan terorisme.

“ Tentunya program FKPT Gorontalo tidak bisa berjalan sendiri, mengigat bukan soal kegiatan sosialiasasi dan edukasi, tapi perlu ada pemetaan dan riset terkait dengan seberapa besar dan luas -potensi pemapran di Gorontalo,’ ujar Funco Tanipu.

Ia sendiri berharap, nantinya pemerintah se Gorontalo, TNI -Polri , Lembaga swasta dan lainnya akan saling mendukung bersama sama melaksanakan program ini.

Seperti diketahui saat ini ramai diberitakan di media media Gorontalo khususnya media online terkait dengan salah satu calon sekda di kabupaten Gorontalo yang merupakan mantan pengurus HTI di Provinsi Gorontalo.

Sejumlah kalangan menilai, tim panitia seleksi telah gagal dalam membaca track record salah satu calon tersebut yang berhasil lulus seleksi 3 besar.

Proses seleksi ini sendiri belum selesai, karena sampai saat ini bupati Gorontalo Sofyan Puhi belum memutuskan siapa yang akan dipilih menjadi sekretaris daerah kabupaten Gorontalo.

Bupati Sofyan Puhi dibeberapa media menyatakan proses seleksi belum berakhir karena 3 nama ini masih akan di serahkan ke BKN sebelum diputuskan siapa yang akan ditetapkan sebagai sekretaris daerah terpilih. ****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *