Image
Polda Gorontalo

Nyaris Ribuan Pengendara Terjaring, Bukti Rendahnya Kesadaran Berlalulintas Warga Gorontalo

158
×

Nyaris Ribuan Pengendara Terjaring, Bukti Rendahnya Kesadaran Berlalulintas Warga Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Kesadaran berlalulintas warga Gorontalo masih rendah, nyaris ribuan angka pelangaran terjaring operasi zebra otanah 2024 Iphoto humas polda)
  • Editor             : Sahril Rasid
  • Kontributor : Awaludin, Alan

GORONTALO (RGNEWS)— Jumlah pelanggaran lalulintas di Gorontalo cukup menyedihkan, pasalnya nyaris ribuan pelanggaran terjadi saat operasi Zebra Otanaha 2024. Ini membuktikan kesadaran berlalulintas warga Gorontalo masih sangat rendah.

Indikator ini jelas terlihat saat  pelaksanaan Operasi Zebra Otanaha 2024 Polda Gorontalo di gelar selama dua pekan.

Image

Kurang lebih 899 pelanggaran 786 pengendara dikenakan tilang manual, sedangkan 113 pengendara lainnya ditindak melalui sistem tilang elektronik atau E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement).

Hasil tilang akibat melanggar lalulintas ini diprediksi diatas angka tersebut. Bahkan bisa dua kali atau 3 kali lipat, jika benar benar aparat kepolisian menegakan aturan.

Pasalnya selain menindak, petugas operasi zebra otanaha 2024 membagi sepekan mensosialisasi dengan pendekatan humanis, dan sepekan melakukan tindakan.

“ Data pelanggaran lalulintas bisa saja berlebih dua kali lipat. Tapi Operasi ini tidak hanya menindak pelanggar, tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya tertib berlalu lintas’ tegas Direktur Lalu Lintas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Mario Christy Panca Sakti Siregar, S.I.K, M.H saat berbincang dengan kontributor RGNEWS.COM Senin (29/10/2024) kemarin.

Ia menegaskan menyatakan bahwa tujuan utama Operasi Zebra ini bukan dilihat dari banyaknya penindakan.

Tapi tujuan utamanya adalah menciptakan kesadaran berlalu lintas yang lebih baik di kalangan masyarakat.

Dengan harapan angka korban kecelakaan berkurang dan keselamatan di jalan semakin terjamin.

“ Ini menjadi tujuan dari operasi zebra otanaha 2024. Jika masih saja banyak pelanggaran lalulintas yang berakibat kecelakaan pada masyarakat maka tugas kepolisian gagal. Itulah kenapa dilakukan sosialisasi melalui operasi ini bukan pada tindakan tapi sosialisasi kesadaran berlalulintas,’ tegasnya.

Ditegaskannya operasi zebra otanaha 2024 diwilayah hukum Polda Gorontalo telah berakhir Minggu(27/10/2024). Namun demikian pelayanan pihal lantas tetap berjalan untuk masyarakat Gorontalo.

Dijelasknya jenis pelanggaran yang paling dominan selama operasi adalah pengendara yang tidak memakai helm, TNKB tidak sesuai spektek, Kenalpot brong/bising serta tidak membawa surat-surat kendaraan yang lengkap.

 Jenis pelanggaran tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya keselamatan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.

Diingatkan kepada pengendara pentingnya disiplin dalam berlalu lintas untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Dalam operasi ini, Polda Gorontalo juga memanfaatkan teknologi E-TLE yang memungkinkan pengawasan berjalan tanpa interaksi langsung antara petugas dan pelanggar.

Penggunaan E-TLE dinilai efektif dalam meningkatkan efektivitas penindakan sekaligus mencegah potensi konflik di lapangan.

Kombes Mario menyampaikan bahwa ke depan, pihaknya akan terus memperluas cakupan E-TLE di Gorontalo agar semakin banyak titik yang terpantau secara elektronik.

“ saya berharap dengan adanya penindakan yang intensif dan edukasi yang berkelanjutan, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya kepatuhan berlalu lintasm” Direktur Lalu Lintas Polda Gorontalo tersebut ****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *