- Editor : Sahril Rasid
- Sumber : Balai Besar KSDA NTT
- Photo : Fahrul Padja Amama
KUPANG (RG.COM)— Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Wildlife Conservation Society Indonesia. Terus mengkampanyekan perlindungan dan pelestarian kura kura rote yang hanya ada di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Bahkan bukan hanya itu, pemerintah juga telah mengembalikan sejumlah kura kura rote di luar negeri, dan dikembalikan ke habitat aslinya di pulau rote.
Seperti diketahui, kura kura pulau Rote ini terancam punah karena diburu lalu dijual ke luar negeri. Sekarang endemic unik dikembalikan dari luar negeri dan dikembang biakan dihabitat aslinya
Bahkan salah satu musisi NTT Raina Yansepa Nalle, membuat satu lagu yang diberi judul “ Kura Kura Rote”. Ini sebagai bentuk kecintaan dan penyampaian pesan kepada seluruh masyarakat untuk melestarikan kura kura air tawar yang hanya ada di Pulau Rote ini.
Lagu yang di produseri Renhat Souljah, mengusung bendera Bahaya Record. Renhat membantu aransemen music untuk lagu ini untuk menyuarakan kepedulian yang sama terhadap pelestarian kura-kura rote.
Lagu “Kura-Kura Rote” didedikasikan untuk mendukung upaya pelestarian yang dilakukan oleh Balai Besar KSDA NTT bersama masyarakat dan pemerintah di Provinsi berjuluk Fobamora.
Kini lagi tersebut bisa dinikmati di Spotify sejak Kamis (20/06/2024) hari ini.
Diharapkan melalui lagu ini kita diajak untuk memahami pentingnya melindungi dan melestarikan kura kura kura rute.
Dengan leher panjang menyerupai ular , kura-kura ini adalah makhluk yang unik dan menawan.
Sayangnya, keunikanini juga menyebabkan kura-kura rote diburu secara tidak bertanggung jawab hingga hamper punah di habitat aslinya.
Lagu ini mengajak kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap ancaman kepunahan kura-kura rote.
Mari kita bersama-sama mengembalikan kura-kura Rote ke habitat aslinya di Pulau Rote. Mari kita jaga kura-kura Rote sebagai salah satu ikon keindahan alam Pulau Rote.*****