- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Sri Fatmawar Dama
GORONTALO (RG.COM) Pihak Pertamina Gorontalo menekankan stok BBM khususnya Solar di Gorontalo masih cukup untuk 30 hari ke depan.
Kurangnya solar ini menjadi pembahasan hangat antara Forkopinda Provinsi Gorontalo dengan dengan pihak pertamina Selasa (2/4) kemarin.
Rapat Forkopimda Diperluas yang dipimpinan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Gorontalo Sofian Ibrahim di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (2/4/2024) kemarin.
Dihadiri sejumlah unsur, dari pihak pertamina, Polda Gorontalo diwakili oleh Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Kombes Pol Edward P. Sirait, perwakilan Kajati Gorontalo, perwakilan Korem 133/NWB, serta DPRD Provinsi. Ada juga perwakilan instansi vertikal dan sejumlah pimpinan OPD.
“Tadi saat pasar murah ada beberapa yang menginformasikan ke saya persoalan antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi solar di SPBU. Oleh karena itu, saya perlu cek langsung apakah hal ini dikarenakan memang terjadi kelangkaan pasokan atau seperti apa,” tanya Sofian.
Pada rapat yang dihadiri unsur Pertamina itu terungkap bahwa stok solar di Gorontalo masih cukup hingga 30 hari ke depan. Pihak SPBU dan masyarakat diminta tidak panik dengan melakukan pembelian jumlah banyak atau bahkan menimbun bahan bakar.
“Penjelasan dari Pertamina Gorontalo katanya masih tersedia hingga 30 hari ke depan, Persoalan antrian sisi distribusi. Jadi, nanti yang dari Pertamina tolong segera komunikasi dengan pihak SPBU, agar bisa tau kendalanya dan kita tau apa yang perlu kita lakukan,” tegas Sekdaprov Sofian Ibrahim.
Aparat kepolisian dan TNi diminta untuk melakukan pengawasan dan pemantauan secara berkala terkait ketersediaan dan distribusi solar.
Sekdaprov khawatir situasi ini dimanfaatkan oknum tertentu untuk mencari keuntungan pribadi dengan menimbun atau memperjualbelikan secara ilegal.
“Hal ini perlu diseriusi agar di masa-masa jelang Idulfitri hingga pasca Idulfitri nanti tidak akan terjadi kelangkaan pasokan yang menimbulkan kurangnya kebutuhan masyarakat. Kita usahakan semua kebutuhan mereka itu tercukupi,” pungkasnya.
Sementara itu terkait dengan keamanan jelang hari raya Idulfitri 1445 Hijriah
Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak. Yang menjadi bahan evalasui Selain faktor keamanan, persiapan arus mudik menjadi perhatian.
Pembentukan posko pengamanan di titik-titik tertentu yang dinilai rawan diminta untuk segera disiapkan.
“Sudah menjadi tugas dari pemerintah daerah untuk memberikan jaminan keamanan dan ketertiban yang lebih baik untuk masyarakat. Terutama di bulan Ramadan, saat lebaran, bahkan setelah perayaan Idulfitri,” ujar Sofian.
Sofian menambahkan, pemerintah butuh kerjasama dan koordinasi dari berbagai sektor. TNI Polri diminta mengerahkan personil untuk menjaga dan memberikan pengamanan kepada masyarakat.
“Dalam pelaksanaannya, kami sangat berharap dukungan dari Polda, karena kekuatan pemerintah daerah tidak bisa mengcover sampai pada tataran implementasi. Tapi kami pemerintah provinsi akan terus bekerja sama dan berkoordinasi untuk melakukan upaya upaya pencegahan,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Irwasda Polda Gorontalo, Kombes Pol Edward P. Sirait mengatakan/
pihaknya menyiagakan sekitar 3000 personil gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, serta stakeholder keamanan lainnya. Personil tersebut nantinya berjaga di pos-pos yang akan didirikan di pusat kota, pusat keramaian, atau daerah yang dianggap strategis dalam mengendalikan operasional personil maupun pelayanan di lapangan.
“Targetnya adalah masyarakat Gorontalo yang berbelanja, karena itu perlu kita tingkatkan pengamanannya dari ancaman gangguan pelaku kejahatan atau kriminalitas. Juga masyarakat Gorontalo yang melaksanakan Idulfitri ataupun malam takbiran yang dilaksanakan malam sebelum Idulfitri,” ujar Edward.
Tidak hanya itu, Edward menambahkan penjagaan yang mereka lakukan termasuk masyarakat yang melaksanakan mudik dan balik, masyarakat yang melaksanakan silaturahmi, serta penjagaan keamanan pada supir pengemudi angkutan umum, pilot, dan kapten kapal yang diperasionalkan jelang Idulfitri.
“Penjagaan juga diperketat dengan menjaga ketertiban pada perayaan qunut, malam tumbilotohe, perayaan lebaran ketupat pasca Idulfitri. Sampai pada pengamanan adanya ancaman teoris dan kejahatan lainnya yang sebelumnya sudah di antisipasi jauh-jauh hari,” pungkasnya.*****