Satu-satunya Perguruan Tinggi di Gorontalo
KAMPUS (RG.COM) – Universitas Gorontalo (UG) berhasil meraih hibah fasilitas penunjang riset bidang inovasi pembelajaran dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023.
Hibah fasilitas penunjang riset bidang inovasi pembelajaran, yakni paket peralatan perangkat Smart Classroom.
Dan Selasa (21/11) kemarin, peralatan perangkat Smart Classroom itu telah diterima pihak kampus.
Rektor UG, Dr. Sofyan Abdullah, SP, MP menerima hibah tersebut dari pihak ekspedisi didampingi Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Hj. Meimoon Ibrahim, SE, MM, Wakil Rektor 2, Dr. Onong Junus, SE.Ak, MM dan Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Moh. Ramdhan Olii, ST, M.Eng.
Tahun ini, hanya 13 perguruan tinggi di Indonesia yang memperoleh hibah tersebut, salah satunya UG.
Bahkan, UG menjadi satu-satunya penerima hibah tersebut khusus Gorontalo.
Rektor UG, Dr. Sofyan Abdullah, SP, MP mengaku bersyukur atas bantuan hibah inovasi pembelajaran tahun 2023 ini.
“Alhamdulillah dari sekian banyak perguruan tinggi, negeri maupun swasta yang ada di Indonesia, UG termasuk dari 13 perguruan tinggi penerima hibah tersebut,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan bantuan ini, semakin mendorong UG mendukung program-program pemerintah terkait transformasi digital di bidang pendidikan, khususnya di pendidikan tinggi.


Sementara Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Hj. Meimoon Ibrahim, SE, MM menyebut, bantuan hibah itu senilai Rp 500 juta dalam bentuk 9 paket peralatan perangkat Smart Classroom, diantaranya layar TV 80 inch dan perangkat pendukung lainnya.
“Nanti peralatan itu akan dipasang langsung pihak dari kementerian. Karena pada penggunaanya kita akan didampingi, akan ada pelatihan bagi dosen. Kemudian selama tiga bulan kami akan didampingi dan dievaluasi proses pembelajarannya,” terangnya.
Lanjut dikatakan Prof Meimoon, peralatan perangkat Smart Classroom itu akan ditempatkan diruangan khusus dengan desain model teater.
“Sekarang ruang smart classroom itu sementara dibenahi. Ruangannya di gedung laboratorium lantai 2. Nantinya didesain teater dan kedap suara, karena memang sudah menjadi ketentuan. Jadi, kami hanya menyediakan ruangan dan didukung fasilitas internet dengan kapasitas tempat duduk untuk 70 orang,” imbuhnya.
Smart classroom ini dijelaskan Prof Meimoon, merupakan model pembelajaran hybrid, gabungan pembelajaran luring dan daring.
“Jadi, seperti yang dijelaskan itu, kalau dosen itu saat mengajar dan berjalan kesana dan kemari, itu diikuti oleh kamera. Sehingga muncul terus di layar mahasiswa yang mengikuti pembelajaran secara daring,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sejak awal hibah tersebut diajukan proposalnya, memang dalam rangka menunjang kurikulum UG berbasis hybrid dan ditunjang oleh Siakad dengan didukung EdLink.
“Sehingga dengan adanya bantuan ini, tentu semakin memantapkan UG dalam pembelajaran berbasis hybrid,” pungkasnya. (RG-56)