Penulis/Editor : Sahril Rasid
GORONTALO (RG.COM)—Sampai saat ini belum ada penjelasan resmi terkait dengan mati massal sejumlah satwa yang berada di kawasan Taman Nasional Dumoga Nani Wartabone (TNBNW) di desa Pinugo Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.
SPTN Wilayah 1 Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang dihubungi Rakyat Gorontalo.Com belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab, berapa banyak Satwa yang mati.
“ Terkait dengan satwa dan jumlah yang mati itu belum diketahui, demikian juga dengan penyebabnya. Sekarang ini petugas sudah turun lapangan, menindaklanjuti laporan warga tersebut,’ tukas salah satu pejabat SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Bagus Tri Nugroho.
Namun diakuinya peristiwa tersebut sudah menjadi perhatian dari kementerian kehutanan.
“ Staf ahli menteri sudah berada di Gorontalo terkait kejadian tersebut,” kata Bagus Tri Nugroho via whast App.
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Matinya sejumlah satwa tersebut mengagetkan warga sekitar kawasan hutan lindung.
Inipun dibenarkan oleh Aleg DPRD Provinsi Gorontalo dapil Bone Bone Bolango Kris Wartabone.
“ Laporan warga Pinugo yang tinggal di pinggir kawasan hutan lindung kejadian yang janggal tersebut membuat warga resah. Yang melaporkan kejadian ini melaporkan bukan haya satu warga tapi sudah ada 3 warga yang melaporkan,” kata Kris Wartabone.
Satwa yang dilaporkan mati mendadak tersebut antara lain Babi Hutan, Monyet Hutan, hingga Anoa.
Berdasarkan laporan banyak bangkai satwa di Hutan Lindung BNW ditemukan mengambang di Sungai Olama puluhan bangkai babi hutan & babi putih di hulu sungai tolinggapoto,” ujar Kris.
Untuk itu Kris Wartabone berharap pemerintah dalam hal ini instansi terkait baik provinsi dan Bone Bolango untuk dapat menindaklanjuti laporan warga untuk menyelidiki sebab kematian satwa tersebut.
Kris sendiri mengkuatirkan jangan sampai ada wabah atau virus yang berdampak pada warga sekitar.
“ yang patut diseriusi puluhan bangkai satwa yang ditemukan disungai menyebakan pencemaran bagi warga yang sering memanfatkan air sungai,’ ujar Kris Wartabone ****** 6
Matinya Puluhan Satwa di TNBNW Gorontalo Masih Misteri
GORONTALO (RG.COM)—Sampai saat ini belum ada penjelasan resmi terkait dengan mati massal sejumlah satwa yang berada di kawasan Taman Nasional Dumoga Nani Wartabone (TNBNW) di desa Pinugo Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.
SPTN Wilayah 1 Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang dihubungi Rakyat Gorontalo belum bisa memberikan keterangan terkait penyeban dan apa apa saja dan berapa banyak Satwa yang mati.
“ Terkait dengan satwa dan jumlah yang mati itu belum diketahui, demikian juga dengan penyebabnya. Sekarang ini petugas sudah turun lapangan, menindaklanjuti laporan warga tersebut,’ tukas salah satu pejabat SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Bagus Tri Nugroho.
Namun diakuinya peristiwa tersebut sudah menjadi perhatian dari kementerian kehutanan.
“ Staf ahli menteri sudah berada di Gorontalo terkait kejadian tersebut,” kata Bagus Tri Nugroho via whast App.
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Matinya sejumlah satwa tersebut mengagetkan warga sekitar kawasan hutan lindung.
Inipun dibenarkan oleh Aleg DPRD Provinsi Gorontalo dapil Bone Bone Bolango Kris Wartabone.
“ Laporan warga Pinugo yang tinggal di pinggir kawasan hutan lindung kejadian yang janggal tersebut membuat warga resah. Yang melaporkan kejadian ini melaporkan bukan haya satu warga tapi sudah ada 3 warga yang melaporkan,” kata Kris Wartabone.
Satwa yang dilaporkan mati mendadak tersebut antara lain Babi Hutan, Monyet Hutan, hingga Anoa.
Berdasarkan laporan banyak bangkai satwa di Hutan Lindung BNW ditemukan mengambang di Sungai Olama puluhan bangkai babi hutan & babi putih di hulu sungai tolinggapoto,” ujar Kris.
Untuk itu Kris Wartabone berharap pemerintah dalam hal ini instansi terkait baik provinsi dan Bone Bolango untuk dapat menindaklanjuti laporan warga untuk menyelidiki sebab kematian satwa tersebut.
Kris sendiri mengkuatirkan jangan sampai ada wabah atau virus yang berdampak pada warga sekitar.
“ yang patut diseriusi puluhan bangkai satwa yang ditemukan disungai menyebakan pencemaran bagi warga yang sering memanfatkan air sungai,’ ujar Kris Wartabone ******