“ Alat Berat PUPR Kota Gorontalo sering dikomersilkan ke pihak ketiga. Tapi ironinya pemasukan nya kecil. Padahal biaya operasional alat berat tersebut besar. Lebih parah lagi, ketika dibutuhkan terkait dengan kebutuhan public seperti longsor,pengerukan drainase ternyata alat itu sedang disewankan,” Tegas Aleg Dekot Herman Aluti Anggota Legislatif Kota Gorontalo.
Penulis : Uncil
Editor : Sahril Rasid
GORONTALO (RG-COM) – Aleg Kota Gorontalo Herman Haluti mengkritisi alat berat Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Gorotnalo yang sering disewakan ke pihak lain, ketimbang dimanfaatkan untuk kepentingan public.
Ia menegaskan agar alat berat PUPR tersebut standby untuk keperluan darurat ketika terjadi bencana alam ataupun ada kepentingan yang mendesak terkait dengan pelayan public di Kota Gorontalo.
Ia mencontohkan. Ketika ada banjir, saluran irigasi tersumbat, atau pohon tumbang. Ternyata tidak bisa diselesaikan dengan cepat.
Hanya karena alat berat tersebut sementara di sewa oleh pihak lain.
“ Masalah lain, ternyata pemasukan dari sewa alat besar tersebut kecil. Padahal biaya operasionalnya cukup besar, inilah masalah lainnya,’ tegas Herman.
Hal tersebut diungkapkan Herman saat beberapa waktu lalu mengikuti rapat terkait Laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPJ),.
“Saya sudah beberapa kali menyarankan untuk alat berat yang ada di Dinas PUPR tersebut agar tidak lagi disewakan,” tegasnya.
“Kecuali jumlah alat berat tersebut ada tiga atau empat buah mungkin bisa saja disewakam,,’ Tambahnya lagi.
Tapi sekarang PUPR hanya memiliki dua. Sebaiknya alat berat tersebut dimanfaatkan peruntukannya lebih ke pelayanan terhadap masyarakat jika sewaktu-waktu diperlukan”, tambahnya.
“ Disewakan ke pihak lain saja pendapatkanya kecil, tidak sebanding dengan biaya operasional. Jadi percuma jika disewakan. Biar saja untuk kepentingan masyarakat, itu jauh lebih bermanfaat,’ tegasnya ******
