Harga Barito Naik, Kadis Dagperinkop UKM Gorut Sebut Dipengaruhi Cuaca Ekstrem

309
ADV
10
Hasan Hiola

GORUT (RAGORO) – Dalam beberapa hari terakhir ini, harga bahan pokok, seperti, Bawang, Rica dan Tomat (Barito) bergejolak dipasaran. Harganya naik drastis, bahkan hingga 2 kali lipat.

Hal itu pun diakui Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagperinkop UKM) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Hasan Hiola saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/6) kemarin.

“Kenaikannya memang terkesan tidak normal. Dan hal itu, sudah sempat kami rapatkan bersama dengan pihak Provinsi (Pemprov Gorontalo), kemudian dilanjutkan rapat dengan Pak Sekda, bagaimana menyikapi gejolak harga bahan pokok seperti sekarang ini,” ungkap Hasan.

Diakui Hasan, dari pertemuan yang dihadiri berbagai pihak, termasuk dari pelaku usaha, terungkap, bahwa penyebab dari kenaikan harga bahan pokok tersebut dipasaran dominan disebabkan cuaca ekstrem.

“Kalau untuk Tomat dan Cabai (rica) berdasarkan penyampaian dalam rapat itu, produksinya menurun disebabkan cuaca atau musim yang ekstrem, terus ada sedikit gangguan hama. Kan seharusnya berproduksi maksimal, tapi ini tidak. Sehingga antara suplai (menyalur) dan demand (permintaan) itu tidak seimbang. Dan saya kira itu berlaku hampir di seluruh daerah,” imbuhnya.

Sementara untuk Bawang Merah, lanjut dikatakan Hasan lebih pada penyaluran impor yang tidak berjalan baik.

“Bawang Merah untuk wilayah Gorontalo itu dipasok dari Enrekang, Sulawesi Selatan dan Bima, Nusa Tenggara Barat. Untuk Bawang Merah dari Enrekang, biasanya panen antara Januari hingga Juni dan Juli. Namun, justru sekarang, Bawang Merah dari Enrekang tidak berproduksi yang kami perkirakan gagal panen, sehingga suplai untuk Gorontalo dan daerah lainnya itu terganggu,” beber Hasan.

Dan untuk mengantisipasi gejolak yang terjadi, Hasan mengatakan, dalam rapat itu telah direncanakan, bahwa di wilayah Gorut, nanti Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan akan melakukan pasar murah dengan melibatkan pihak Bulog.

“Kita sudah menyurat, diharapkan mereka juga membantu. Namun, mereka ingin bahan pokok yang kemudian dijual dengan harga murah, semuanya bisa habis terjual. Apalagi seperti Tomat yang tidak bisa disimpan lama,” kata Hasan.

Sementara di tingkat Provinsi Gorontalo, dikatakan Hasan, nantinya Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kumperindag akan melakukan operasi pasar dalam waktu dekat.

“Yang pasti sebelum lebaran Idul Adha itu mereka akan turun,” tandasnya.

Seperti diketahui, harga rica dipasaran mencapai Rp 100 hingga Rp 105 ribu per kilogram. Sementara Tomat mencapai Rp 25 ribu per kilogram dan Bawah Merah mencapai Rp 60 ribu per kilogram. (RG-56)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *