JAKARTA (RAGORO) – Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer mengaku pernah ditawari mantan Gubernur Rusli Habibie menjadi sekretaris daerah. Namun tawaran itu ditolak. Begitu juga dengan Wali Kota Gorontalo Marten Taha sekitar tahun 2016 lalu. “Kak Rusli pernah ngajak saya pulang. Kak Marten juga begitu, saya bilang tolong kasih ke orang lain, kalo saya pulang nanti ngambil jatah orang lain,” ungkap Hamka saat memimpin rapat dengan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Gorontalo, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (12/5) malam.
Staf Ahli Menpora Bidang Budaya Sportivitas itu mengaku menjadi Penjabat Gubernur tanpa beban. Ia hanya ingin bekerja tegak lurus sesuai amanah yang diberikan. “Saya mohon ibu bapak tolong saya dibantu. Jangan ragu ragu, saya tidak punya kepentingan apa apa. Saya sering bilang ke anak saya, jangankan bermimpi, terlintas saja ke Gorontalo enggak pernah,” sambungnya. Ia juga mengajak pimpinan OPD untuk membudayakan diskusi kritis dan terbuka. “Ayo kita budayakan terbuka, kita budayakan kritik, kita budayakan diskusi untuk Gorontalo yang lebih baik. Bapak bekerja sesuai kompetensi sesuai aturan insyaallah selamat kita,” katanya.
Ia menekankan tentang netralitas ASN di tahun tahun politik dan meminta semua aparatur bekerjasama dan solid. “Kita ini ASN pak, kita beri pelayanan terbaik. Tadi disampaikan Pak Mendagri tolong jaga stabilitas politik. Kita ini ASN rawan. Saya birokrat menulis tentang netralitas ASN. Jaga betul betul netralitas, bapak enggak usah berpatron, berpatron saja pada aturan,” pesannya. (rg-25)