SEIRING berakhirnya masa jabatan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim setelah 10 tahun memimpin Gorontalo, Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo tidak dapat membendung rasa haru dan empati untuk kedua tokoh ini yang telah mendedikasikan tenaga, waktu dan pikirannya untuk Gorontalo dalam rentang waktu yang cukup lama. Menurut Prof. Nelson, diakui atau tidak diakui, Rusli Habibie dan Idris Rahim selama ini telah berbuat dan memberikan yang terbaik untuk Gorontalo. Sebagai manusia biasa, Rusli Habibie dan Idris Rahim, sudah pasti memiliki kekurangan, sebagaimana juga memiliki kelebihan. Namun dalam kapasitas keduanya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur selama 10 tahun, keduanya tidak hanya telah menunaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, tapi juga telah mempersembahkan karya-karya monumental bagi masa depan Gorontalo, mengukir prestasi dan keberhasilan yang menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Dalam perspektif Bupati Nelson Pomalingo, Pemerintahan Rusli Habibie dan Idris Rahim selama ini menghadirkan semangat “membangun yang tinggi” untuk Gorontalo. Hal itu dapat dilihat dari upaya dan kerja keras keduanya yang mencetuskan pembangunan infrastruktur, layanan pendidikan dan kesehatan dan program serta kebijakan di sektor pembangunan lainnya yang tercakup dalam 4 program unggulan NKRI dan 8 program prioritas daerah yang ditunaikan dalam 10 tahun terakhir ini. Pembangunan jalan GORR, Bendungan Randangan, Pembangunan PLTG di Paguat, PLTU di Anggrek, pembangunan Waduk Bulango Ulu, Bandara Jalaludin Tantu, Rumah Sakit Ainun Habibie, Sekolah Polisi Negara (SPN), program revitalisasi Danau Limboto serta pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang menembus ke pelosok-pelosok desa merupakan deretan karya Rusli Habibie dan Idris Rahim yang akan terus dikenang oleh generasi Gorontalo dari masa ke masa. Yang patut diapresiasi lagi menurut Bupati Prof. Nelson, sebagian besar karya-karya monumental Rusli Habibie dan Idris Rahim tersebut direalisasikan di Kabupaten Gorontalo, sebutlah misalnya, Bandara Jalaludin Tantu, Revitalisasi Danau Limboto, Rumah Sakit Ainun Habibie, jalan GORR yang sebagian besarnya melintasi kawasan Kabupaten Gorontalo, SPN bahkan pembangunan Secaba TNI di wilayah Batudaa tidak terlepas dari peran aktif Pemerintahan Rusli–Idris. Tidak hanya itu saja, masih menurut Prof. Nelson Pomalingo, selama pemerintahannya Rusli Habibie dan Idris Rahim mampu mempersembahkan iklim pemerintahan yang kondusif, antisipatif dan kolaboratif sehingga menuai prestasi yang membanggakan. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai prestasi yang ditorehkan. Salah satu diantaranya adalah prestasi Gorontalo yang mampu meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 9 kali berturut-turut. Prestasi lainnya, dapat dilihat juga dari produksi jagung di Gorontalo di era pemerintahan NKRI yang pernah menembus angka hampir 2 juta ton per tahun. “itu adalah capaian tertinggi dalam sejarah Gorontalo,” tandas Bupati Nelson. Masih dalam perspektif Bupati Prof. Nelson Pomalingo, pemerintahan NKRI selama ini yang patut untuk terus dilanjutkan oleh pemerintahan Provinsi ke depan adalah, kemampuan Rusli Habibie dan Idris Rahim yang begitu sigap merealisasikan program dengan 2 dimensi pembangunan yang konstruktif, yakni di satu sisi mengatasi kondisi ekstrem di masyarakat dan di sisi yang lain merealisasikan pula program pembangunan yang berbasis masa depan. Sebagai gambaran, di tengah upaya keduanya merealisasikan pembangunan yang bersifat monumental di bidang infrastuktur misalnya, namun Rusli Habibie dan Idris Rahim tetap menaruh perhatian terhadap kelompok masyarakat yang belum beruntung secara ekonomi. Diantaranya, dapat dilihat dari program Bakti Sosial NKRI pelaksanaan Pasar Murah dan program-program bantuan sosial lainnya, seperti pembangunan ribuan layak huni dan sebagainya. Dari perspektif itulah, Bupati Prof. Nelson tidak merasa heran, jika banyak warga masyarakat yang menaruh simpati pada kepemimpinan NKRI selama ini. Bentuk apresiasi itu misalnya, dapat dilihat dari aspirasi masyarakat Biluhu yang sempat menyuarakan agar Rusli Habibie diabadikan sebagai nama jalan di Biluhu, kemudian mendapatkan julukan “Gubernur Lima Ribu, Panglima Petani, Bapak Pembangunan Gorontalo. Dalam benak Prof. Nelson Pomalingo, masih banyak lagi asumsi-asumsi positif yang dapat dijadikan rujukan bahwa Pemerintahan NKRI selama 10 tahun telah berlangsung dengan baik. Meski diakui masih terdapat kekurangan dan masih ada yang perlu dibenahi, namun hal itu tidak lantas menggugurkan penilaian yang obyektif, bahwa pemerintahan NKRI sudah menunaikan tugas pemerintahannya dengan baik dan amanah. Satu hal yang patut menjadi catatan penting adalah, sehebat apapun seorang pemimpin, tidak akan mampu mengakomodir semua kepentingan. Itu berlaku dan menggejala di lingkungan pemerintahan secara nasional dan global sekalipun. Oleh karena itu menurut Bupati Prof. Nelson, kearifan menghargai kelebihan, prestasi dan capaian pemerintahan Rusli Habibie dan Idris Rahim patut dikedepankan. Adapun berbagai kelemahan dan kekurangan yang menggejala dapat dipandang sebagai hal yang manusiawi terjadi yang dapat pula dipandang sebagai tantangan bagi seluruh elemen di masyarakat di masa-masa mendatang. Pelajaran yang berharga dari pemerintahan Rusli Habibie dan Idris Rahim selama ini yang patut dikenang dan menjadi teladan bagi generasi adalah, kemampuan dan kapasitas keduanya yang mengakhiri pemerintahan dengan sangat “mulus”. Bahkan perpisahan yang menyisakan keharuan dan air mata dari para ASN dan warga masyarakat yang telah merasakan sentuhan tangan kepemimpinan Rusli Habibie yang selama ini demikian humanis. Oleh karena itu, atas nama pribadi, keluarga dan atas nama Pemerintah Kab. Gorontalo, Bupati Prof. Nelson Pomalingo menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kiprah, dedikasi dan kerja keras Rusli Habibie dan Idris Rahim dalam memimpin dan membangun Provinsi Gorontalo selama ini. Terima kasih yang setulus-tulusnya atas kerjasama dan kolaborasi yang terbangun selama ini. Prof. Nelson meyakini bahwa berbagai karya yang ditorehkan bagi rakyat Gorontalo selama ini akan terus dikenang oleh generasi Gorontalo masa kini dan masa mendatang. Selain itu, meski berpisah dalam hal jabatan, namun hubungan silaturahmi sebagai sesama orang Gorontalo Insya Allah akan terus terjalin dengan baik. Akhirnya, semoga limpahan rahmat, keberkahan kesehatan dan kekuatan akan terus tercurah untuk kita seluruh warga Gorontalo. Aamiin. *