KABGOR – Hari Kartini yang jatuh tiap 21 April merupakan hari bersejarah dan jadi tonggak perjuangan emansipasi perempuan. Salah satu simbol untuk mengenang Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini.
Emansipasi itulah yang juga diharapkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK, Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Armin Naway,M.Pd terus dipelihara.
“Jadi, intinya kita bersyukur bahwa emansipasi itu sudah begitu meluas dan ibu-ibu Kartini dimanapun sudah lebih maju.
bagi kita kaum perempuan bahwa banyak hal-hal yang perempuan juga bisa lakukan,” Kata Fory Naway ditemui digedung PGRI Kabupaten Gorontalo, Rabu (20/4).
Guru besar tetap Universitas Negeri Gorontalo itu mengatakan, Perjuangan hari kartini dimasa pandemi ini, tentunya sebagai kaum perempuan, pejuang kaum perempuan juga sebagai ketua- ketua organisasi perempuan harus melanjutkan apa yang sudah dibuat oleh kartini sebelumnya.
Apalagi Kata Fory Naway, perjuangan itu bukan saja dilihat dari sebelah mata namun juga bagaimana kartini – kartini sebelumnya sudah membawa kita pada proses dari tidak tau menjadi tau sehingga menjadi inspirasi bagi kaum perempaun semua.
Ketua ICMI kabupaten Gorontalo itu menambahkan, Perempuan diharapkan menjadi motor penggerak berdayakan ekomonomi perempuan untuk bagaimanaperempuan bisa berkiprah, bisa melanjutkan dalam berbagai model perjuangan apapun.
” tenrunya kita menunjukan kapasitas sebagai perempuan untuk bisa berkiprah, berjuang bukan saja melihat sisi ekonomi tapi juga bagaimana memberdayakan ekonomi keluarga, ekonomi perempuan, UMKM dan sebagainya,” Pinta Fory Naway.
Ketua Dekranasda Kabupaten Gorontalo itu mengatakan, memberdayakan perempuan khsusunya pada dibulan puasa ini, Tentu perempuan harus mampu bisa berdikari dengan berbagai kegiatan spritualnya,membantu keluarga paling utama adalah pada era sistem digitalisasi tentunya mampu menyesuaikan konsep perempuan digitalisasi.
” Era digital tidak tapi tidak harus melupakan model manual. Artinya, konsep seperti ini perempuan bisa masuk disemua rana. Mau rana politik, dan lain -lain adalah sebuah tekad termasuk lebih utama ranah berdayakan masyarakat, keluarga diberdayakan ekonominya ,”imbuhnya.
Bunda PAUD kabgor itu berharap juga,sebagai kaum perempuan tentunya dihari kartini agar memperjuangkan harkat martabat perempuan.
” harkat dan martabat perempuan dari sisi memperjuangkan kompetensi diri, kemapuan berkeluarga, kemudian menaungi dan melindungi keluargan sampai bagaimana keluarga bisa hebat dari pada orang tua maupun pejuang -,pejuang sebelumnya,”harap Fory Naway.
Melanjutkan disini, tentu Kata Fory Naway, adalah beremansioasi, berkonribusi dari sisi pikiran.
harus banyak belajar, karena dari belajar itu dari tidak tau menjadi tau.
” itulah tekad kita perempuan agar bisa berelaborasi dengan konsep kemandirian perempuan yang saat ini berhadapan dengan perempuan moderenisasi. Sebagai ketua TP-PKK dan beberapa organisasi yang kami bidangi diharapkan pada hari kartini ini tentunya kita lebih meningkatkan diri dari berbagai potensi kemudian.
” paling utama memberikan kesempatan kepada keluarga, lebih banyak berbuat yang terbaik karena kemajuan daerah itu adalah kemajuan negara dan bangsa dan disitulah peran perempuan diharapkan berdiri, kokoh dalam hal membangun manusia seutuhnya, manusia cerdas juga anak anak kita,”tandasnya. (RG.53)