BOTU (RG) – Gubernur Rusli Habibie, dalam pertemuan dengan lintas OPD di lingkup Pemprov Gorontalo, baru-baru ini, menyatakan bahwa pada pekan ini, akan tiba sebanyak 317.070 liter pendistribusian minyak goreng (migor) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat se provinsi Gorontalo. Yang sebagai tindaklanjutnya, gubernur berharap hal itu beroleh pengawasan bersama, akan peruntukannya yang merata dan terpenuhi bagi seluruh masyarakat di provinsi ke 32 di Indonesia ini.
Alhasil, dalam mensinergikan arahan gubernur ini, anggota Komisi II Deprov, Yeyen Saptiani Sidiki, mengharapkan hal itu sedini mungkin diantisipasi dan disiapkan sedini mungkin. “Jika perlu, dengan membentuk Satgas (Satuan Tugas) di lintas OPD dan instansi terkait, dalam melakukan operasi. Seperti dengan melakukan sidak (inspeksi mendadak) hingga pencabutan izin bagi pihak-pihak yang diduga sengaja melakukan penimbunan, seperti khususnya pada minyak goreng kemasan.” tegas Yeyen. “Karena, sejak kebijakan menteri perdagangan terkait penerapan Satu Harga Rp 14,000/liter per 19 Januari 2022 lalu, hingga kami (Komisi II) turun melakukan pengawasan di lapangan di pertengahan Februari 2022 ini, masih ditemukan kelangkaan, dan betapa susahnya masyarakat dalam mendapatkan migor kemasan dengan Satu Harga Rp 14,000/liter ini,” ujar srikandi Partai Golkar ini.
Apalagi, lanjut Yeyen, dalam beberapa pekan kedepan, umat muslim di seluruh dunia, termasuk di provinsi Gorontalo, akan memasuki dan menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan. “Kita tidak menginginkan, kelangkaan minyak goreng masih terjadi. Karena, merupakan salah satu kebutuhan pokok di masyarakat,” harap Yeyen Sidiki. (ayi)