BOTU (RG) – Penguatan ekonomi dari sisi pemenuhan kebutuhan barang-barang pokok di masyarakat, tiada henti turut dilakukan pemantauannya di lapangan, oleh jajaran Komisi II Deprov.
Agar turut beroleh perhatian dari pemerintah dalam mengantisipasi keluhan masyarakat, di tengah keterpurukan ekonomi, akibat dampak pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga di tahun ketiga penularannya saat ini.
Dimana, setelah minyak goreng, baik dalam bentuk kemasan maupun curah atau minyak goreng buatan lokal yang sudah lama mengalami kenaikan harga-nya, maka dari pantauan serta laporan masyarakat yang diterima oleh jajaran Komisi II Deprov, giliran terigu sebagai salah satu bahan pokok pembuatan aneka jenis kue yang senantiasa diperjualbelikan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, turut mengalami kenaikan.
“Bukan hanya minyak goreng, namun kini, terigu yang mengalami kenaikan (harga-nya),” ungkap Ketua Komisi II Deprov, Espin Tulie, seusai memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra kerja OPD-nya dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Provinsi Gorontalo, terkait perencanaan dan kesiapan melakoni APBD 2022, Senin (17/1).
Olehnya, lanjut Espin, komisi-nya berharap sesegera mungkin dalam mengantisipasi lonjakan kenaikan harga dari sejumlah kebutuhan pokok ini, perlu dilakukan oleh eksekutif Pemprov Gorontalo.
Tujuannya, tidak lain untuk lebih meminimalisir keluhan dan beban ekonomi di masyarakat, disaat Covid-19 masih melanda saat ini. Seperti dengan melakukan operasi pasar, dan sebagainya. (ayi)