Universitas Gorontalo

BPR 18 Gelar Diskusi dan TKI-MAI di Auditorium UG

186
×

BPR 18 Gelar Diskusi dan TKI-MAI di Auditorium UG

Sebarkan artikel ini

KAMPUS (RAGORO) – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi mahasiswa Arsitektur Gorontalo, belum lama ini Badan Pekerja Rayon (BPR) 18 Gorontalo mengadakan kegiatan diskusi dan Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia (TKI-MAI), di Auditorium Universitas Gorontalo (UG).

Kegiatan ini dilaksanakan guna mewujudkan calon anggota BPR yang megetahui asas, tujuan serta fungsi dari BPR, juga pandangan akan pentingnya kegiatan Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia atau yang dikenal dengan TKI-MAI di kalangan mahasiswa Arsitektur.

Kegiatan ini melibatkan seluruh mahasiswa Arsitektur Gorontalo yang tercover pada organisasi BPR 18 Gorontalo. Diantaranya, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gorontalo, Universitas Ichsan Gorontalo, Universitas Bina Taruna Gorontalo dan Universitas Nahdatul Ulama Gorontalo.

Kegiatan turut menghadirkan 2 pemateri berpengalaman di BPR maupun TKI-MAI, yakni Eko Aditya Tumenggung Zees, ST. MT dan Abd. Razak Febrianto Karinda, ST.

Besar harapannya agar kegiatan ini dapat menciptakan rasa kebersamaan, kekeluargaan dan tanggungjawab mahasiswa Arsitektur Gorontalo dalam memajukan organisasi BPR 18 Gorontalo menjadi lebih baik ke depannya.

Melalui pergerakan mahasiswa Arsitektur Gorontalo lewat organisasi BPR 18, peran arsitektur dalam bidang pembagunan di provinsi Gorontalo diharapkan akan semakin berkembang,” tukas PJS Ketua BPR 18 Gorontalo, Zamaludin Mantali.

Seperti diketahui, bahwa TKI-MAI merupakan sebuah wadah serta forum bagi mahasiswa Arsitektur se Indonesia untuk berdiskusi, bertukar pikiran, mengembangkan potensi dan kreatifitas, serta memperluas wawasan arsitektur, sebagai upaya dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan implementasi berupa pengabdian kepada masyarakat melalui ilmu arsitektur.

Komitmen dan kesepakatan yang dihasilkan dalam TKI-MAI akan dikomunikasikan dan diorganisir oleh Badan Pekerja Rayon (BPR) di masing-masing provinsi atau wilayah.

BPR dari seluruh daerah di Indonesia berkumpul untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang terdiri dari seminar nasional, workshop, pengabdian masyarakat, diskusi ilmiah, dan forum komunikasi yang membahas ketentuan-ketentuan terkait FK-MAI. Konferensi ini dilaksanakan setiap tahun dengan tuan rumah yang berbeda-beda pada setiap tahunnya, dengan rentang waktu antara satu minggu hingga satu bulan. (rg-63)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *