WONOSARI (RG) – Polemik air baku (Sumur Bor) yang dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II di Provinsi Gorontalo, di desa Pangea kecamatan Wonosari kabupaten Boalemo, sudah selesai alias pembangunan air baku itu, sudah bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Hal itu terakomodir dalam lanjutan masa reses di jajaran tim dapil VI Boalemo-Pohuwato, di desa tersebut.
Dimana, dijelaskan oleh Sekertaris tim dapil VI, I Wayan Sudiarta, program pembangunan air baku itu, dilakukan pada 2018 silam, dan mulai dioperasikan pada tahun 2020 kemarin. “Namun, sekitar 9 bulan lalu, terjadi penutupan, sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hingga mereka mendatangi Camat setempat, untuk mempertanyakannya. Dan, berlanjut keluhan itu, kepada kami,” ungkap Sudiarta. “Olehnya, setelah kami (dapil VI) lakukan peninjauan langsung ke lapangan, ternyata sudah dibuka kembali, kran airnya,” jelas politisi partai Golkar ini.
Dari audensi dengan masyarakat setempat, tim dapil VI mendapatkan informasi, bahwa penutupan Air Baku itu, diduga disebabkan ada masyarakat yang mengambil air melalui pipa utama, tanpa sepengetahuan pihak dari BWSS II Gorontalo.
“Olehnya, dalam menghindari kejadian serupa tidak terulang lagi, kami (dapil VI) berharap dukungan sosialisasi-nya dari pihak BWSS II dan pemerintah kecamatan serta desa/kelurahan, terkait program apa saja, yang disetiap desa/kelurahan setempat,” harap I Wayan Sudiarta, dan jajaran tim dapil VI Boalemo-Pohuwato. (ferdi/ayi)
