GORONTALO (RAGORO) – Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Gorontalo, cukup menggenangi beberapa kecamatan dan desa yang ada. Bahkan dari data yang ada di posko Tagana Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo hingga pukul 22.00 Wita ada sekitar 5000 jiwa lebih masyarakat yang merasakan dampak banjir bandang ini. Dari 5 kecamatan yang terdampak, ada sekitar 17 desa yang terhitung parah terkena dampak banjir, Kamis malam hingga Jumat siang kemarin.
Data Tagana di Dinas Sosial mencatat, Kecamatan Dungaliyo, didesa Bongomeme dan Desa Duwanga. Disini ada sekitar 385 KK dan sebanyak 1186 jiwa yang terdampak. Di Kecamatan Limboto kelurahan Tenilo ada 84 KK, 271 jiwa yang terdampak.
Sedangkan di wilayah Limboto Barat ada 6 desa, masing-masing desa Hutabohu, Padengo, Ombulo, Tunggulo, Ombulo dan Desa Yosonegoro. Disini ada sekitar 2092 KK dan terdapat 5471 jiwa. Terus ada di kecamatan Tabongo ada 4 desa, yakni desa Limehe Barat, Ilomangga, Limehu dan Desa Moahudu.
Disini ada sekitar 259 KK, 1112 jiwa. Dan terkahir di wilayah kecamatan Tibawa ada 3 desa juga di desa Balahu, Datahu dan Desa Isimu Selatan ada 1854 KK, 5991 jiwa. Jika ditotalkan terdampak dari musibah banjir kali ini sebanyak 4674 KK dan 15.166 jiwa.
Data ini pula belum termasuk daerah daerah yang juga terdampak ringan bencana banjir. Sampai saat ini pemerintah masih terus melakukan pendataan dan evakuasi korban bencana banjir di Kabupaten Gorontalo. Sekertaris Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Titi Nur membenarkan data ini yang dirangkum oleh setiap taruna Tagana di setiap kelurahan.
“ini hasil rangkuman mereka di masing-masing kelurahan dan desa,” ujarnya. Pihaknya pun sejak pagi hingga malam kemarin sudah menyalurkan makanan siap saji. “dapur umum Tagana sudah didirikan, dan distribusi makanan sudah kita mulai,” ucapnya. (rg-53)