KAMPUS (RAGORO) – Menjelang miladnya yang ke 5, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Jum’at kemarin (29/10), menerima kunjungan silaturahmi dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Kunjungan ini juga dirangkaikan dengan acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) antara kedua fakultas.
Hadir dalam kegiatan tersebut, dari pihak UMGO yakni Rektor, Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong, Wakil Rektor I, Prof. Dr. Hj. Moon Hidayati Otoluwa, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, Dekan FKIP, Dr. Abd. Hamid Isa, M.Pd,
Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Yulianti S. Mooduto, M.Pd, Kaprodi Ilmu Keolahragaan (IKOR), Gilang Ramadan, M.Pd, Seluruh Dosen di lingkungan FKIP dan Perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Sementara dari Pihak IAIN, yakni Wakil Dekan III, Dr. Feiby Ismail, M.Pd, Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam, Sulfa Potiua, M.Pd, Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Meiskyarti Luma, M.Pd, Para Dosen Pendamping dan Rombongan Mahasiswa Rihla Pendidikan.
Mewakili pimpinan FTIK, Dr. Feiby Ismail menyampaikan terima kasih atas kesediaan UMGO menerima rombongan IAIN Manado. “Alhamdulillah FTIK bisa bersilaturahmi dengan UMGO yang perkembangannya cukup maju. Hari ini (kemarin_red), kami juga melakukan penandatanganan kerjasama. Semoga kedepan bisa terjalin hubungan yang baik,” ungkap Feiby.
Selanjutnya Dekan FKIP, Dr. Abd. Hamid Isa dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kesempatannya telah mengunjungi UMGO. Sejauh ini, kata Hamid, FKIP sudah memiliki 2 Program Studi (Prodi), yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Ilmu Keolahragaan (IKOR). Meskipun baru dua angkatan, jumlah mahasiswa dan dosen di FKIP sudah lumayan. Ada 372 mahasiswa yang dibina oleh 17 dosen, 3 diantaranya sudah berspesifikasi Doktor dan dibantu oleh Tim Pengajar 4 orang Profesor. “Sejauh ini baru UNG dan UMGO yang melakukan pertukaran dosen. Semoga kedepan bisa terwujud juga dengan IAIN Manado,” terangnya.
Sementara itu, Rektor UMGO, Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong menyampaikan selamat datang kepada rombongan IAIN Manado ke kampus UMGO. “Selamat datang ke kampus kecil dan mungil, yang tak sebanding dengan IAIN Manado,” tukasnya.
Dalam sambutannya, Rektor yang juga Ketua Asosiasi Manajemen Pendidikan Indonesia itu juga bercerita soal ilmu Manajemen yang diperolehnya. “Ada 80 program studi yang berhimpun disana. Berkat ilmu manajemen di saat menjabat Ketua PDM Kota Gorontalo, saya bangun MIM Unggulan dan Pesantren At Tanwir dengan kondisi PDM tidak punya banyak anggaran. Jadi ilmu itu harus ada habituasi atau pembiasaan,” papar rektor.
Ketika menjadi Rektor, dia pun menjelaskan soal cara mempublikasikan kampus. Banyak yang bertanya, kata Kadim, soal keberadaan UMGO. Oleh karena lokasi UMGO yang berada di belakang SD Pentadio Barat, maka image itu melekat kepada UMGO. “Ketika ada yang tanya dimana UMGO, maka orang akan menjawab dibelakang SD Pentadio Barat. Oleh karenanya saat menjadi rektor, yang pertama saya bongkar adalah gedung SD dan membuka jalan langsung ke gedung rektorat UMGO. Begitu caranya mempublikasi kampus,” jelasnya.
Terakhir, Rektor memberikan motivasi kepada Mahasiswa IAIN Rombongan Rihla Pendidikan sebagai Generasi 4.0. Dia meminta kepada mahasiswa tersebut agar tidak bercita-cita menjadi PNS, sebab tantangan kerja kedepan berbeda dengan masa dulu. “Menjadi PNS itu persoalan rejeki, kalau lulus itu garis Tuhan. Semoga dengan program MBKM, IAIN dan UMGO bisa tour bersama ke pulau Jawa, baik itu di Malang dan Jogja, ataupun tour ke luar Negeri, seperti Singapura atau Malaysia,” tutupnya. (rg-63/HMS)
