KabgorKabgor PemkabOpening

Gagas Taman Hutan Raya-Tahura Asparaga

128
×

Gagas Taman Hutan Raya-Tahura Asparaga

Sebarkan artikel ini
Bupati Gorontlo Nelson Pomalingo melakukan Audiensi dan Konsultasi dengan Dirjen KSDAE KLHK-RI, ir. Wiratno, M.Sc di Gedung Manggala Wanabhakti. (Foto:dok)

KABGOR – Untuk Menyangga Hutan Nantu, Pemkab Gorontalo Mengusulkan Perubahan Hutan Fungsi Produksi menjadi Fungsi Konservasi (Taman Hutan Raya-Tahura) Di Asparaga.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Gorontalo berencana akan mengusulkan Taman Hutan Raya (Tahura). Rencana pembentukan Tahura tersebut tengah dikonsultasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Dalam rangka memaksimalkan rencana itu, Bupati Gorontlo Nelson Pomalingo melakukan Audiensi dan Konsultasi dengan Dirjen KSDAE KLHK-RI, ir. Wiratno, M.Sc., jumat ( 22/10), di Gedung Manggala Wanabhakti.

Rencana pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam pembentukan Tahura itu mendapat dukungan penuh dari kementerian KLHK. KLHK merasa senang karena ikut terbantu dalam rangka konservasi sumber daya alam yang berkelanjutan.

“ KLHK ikut terbantu dengan peran pemerintah Kabupaten Gorontalo sehingga pihak KLHK menaruh atensi yang tinggi, “Kata Nelson, mengulangi apa yang disampaikan oleh Dirjen KSDE KLHK.

Bahkan Kata Nelson, bentuk dukungan kementerian akan diwujudkan secepatnya. Karena dalam waktu dekat ini tim terpadu dari kementerian turun langsung untuk melihat rencana lokasi yang akan dijadikan Tahura tersebut.

Lanjut Nelson, rencana lokasi bakal dibentuknya Tahura di hutan produksi boliyohuto yang ada di kecamatan asparaga sekitar 10 ribu Ha.

“Kita mengusulkan menjadi fungsi hutan konservasi sekitar 6. 200 ribu Ha, untuk menjadi fungsi konservasi, namanya tahura.

Tahura bakal menjadi lokasi konservasi flora dan fauna yang ada di dalamnya sekaligus dalam rangka mendukung ketersedian air tanah serta mencegah erosi” jelas Nelson.

Saat ini lokasi itu dalam tahap penilian pengukuhan yang selebihnya akan dibentuknya tim terpadu di Kabupaten Gorontalo.

“fungsinya nanti sebagai penyangga suaka marga satwa hutan nantu. Selain fungsi konservasi, Tahura juga nantinya dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata, riset dan Pendidikan,” pungkas Nelson. (RG.53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Honda