KABGOR – Data sementara dalam penangan kasus perempuan dan anak di Kabupaten Goronalo mengalami kenaikan.
Terhitung mulai Januari hingga Oktober tahun ini, angka itu dikisaran 69 kasus.
Kepala Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gorontalo, Sri Dewi Nani mengatakan, data ini meningkat dibandingkan tahun 2020 kemarin. Dan kasusnya ini naik begitu cepat hingga tahun ini.
“Memang kalau dilihat di tahun 2020 kemarin itu masih terhitung tinggi, tapi kalau dilihat dari kenaikan data kasus saat ini (2021-red) begitu cepat, sedangkan sekarang saja masih awal bulan Oktober sudah capai 69 kasus, sehingga di sisa bulan yang ada itu belum bisa dijamin kalau akan meningkat atau tidak,” ungkap Dewi.
Lebi lanjut kata Dewi, rata-rata kasus yang paling banyak di Kabupaten Gorontalo saat ini adalah kasus anak yang lebih tinggi, dibandingkan dengan kasus perempuan.
Di tahun kemarin itu kasus anak berjumlah 65 kasus yang terbagi dari kekerasan fisik 25 dan 40 kasus seksual.
Sedangkan untuk kasus perempuan capai 32 kasus dibagi empat kasus seksual dan 28 kasus fisik.
“Untuk tahun 2021 ini 69 kasus yang paling banyak juga kasus anak, terdiri dari 61 kasus anak yang dibagi 41 kasus seksual dan 20 kasus fisik serta untuk kasus perempuan saat ini hanya 8 kasus seksual.
Untuk itu pihaknya terus berusaha mencegah agar tidak terjadi lagi kenaikan kasus terus menerus, pihaknya akan terus mendorong untuk program kota layak anak.
” Ya, selain itu pula kami sudah mempersiapkan lorong ramah perempuan peduli anak. ” Tandasnya. (RG.53)
