GORUT (RAGORO) – Banjir telah menjadi masalah di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) yang masih saja mengancam. Hingga saat ini, penanganan yang dilakukan seakan tak berarti.
Meski sedikit membantu, tapi tak bertahan lama. Penyebabnya kata Aleg DPRD Gorut dari Partai Gerindra, Siswanto Biki, karena penanganan tidak dilakukan secara fokus, terpadu dan tuntas.
Sebagaimana disampaikannya ketika ditemui, belum lama ini. Andi sapaan akrab Siswanto mengatakan terkait dengan penanganan banjir, harusnya pemerintah melakukan langkah strategis dan terpadu.
“Libatkan semua pihak. Tidak hanya satu OPD, tapi OPD lain juga perlu dilibatkan. Selain Dinas PU, BPBD perlu juga ambil bagian.
Begitu juga Dinas Pertanian dan tentu pihak Balai Sungai selaku satker dalam pengelolaan sungai,” tuturnya.
Kalau semua pihak itu terlibat secara bersama-sama, dapat dipastikan permasalahan yang ada terkait banjir dapat dicarikan solusi penyelesaian.
“Karena percuma yang ditangani hanya di bagian hilir sungai, tapi hulunya tidak. Kalau begitu, banjir tetap akan terjadi di masa mendatang.
Makanya, ketika ada yang menangani di bagian hilir, ada pihak yang menangani di bagian hulunya, agar penanganannya benar-benar maksimal,” terang Andi.
Begitu juga penanganan dari sisi pertanian. Memang, tidak secara langsung ada keterlibatan pihak pertanian. Namun, dengan melihat cara bercocok tanam dari para petani yang bisa mencapai bantaran sungai, itu juga dapat memberikan efek tidak baik terhadap struktur tanah yang tentu menjadi gembur dan berpotensi longsor.
“Kalau demikian, maka lama kelamaan, sungai dapat saja menjadi dangkal atau membuka ruang air sungai naik ke darat.
Nah, itu yang nantinya membawa potensi terjadinya banjir. Makanya, keterlibatan pihak pertanian dibutuhkan,” jelasnya. (RG-56)
