KABGOR – Guna mempertanyakan kelanjutan permasalahan Dana Desa Biluhu Tengah, Kecamatan Biluhu, sejumlah warga kembali datangi Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo, Senin belum lama ini.
Anggota DPD Desa Biluhu Tengah, Iton Popa kepada media ini menyampaikan, pihaknya meminta DPRD mendorong pihak Inspektorat Kabupaten Gorontalo selaku auditor agar serius menindaklanjuti dugaan korupsi dana desa di Desa Biluhu Tengah.
“Kami meminta DPRD mendorong inspektorat untuk menyelesaikan persoalan Dandes tahun anggaran 2020 yang diduga fiktif. Sehingga sebelum masuk pada pembahasan perubahan, perkara ini sudah selesai,” tutur Iton.
Iton menjaga, jangan sampai laporan pertanggungjawaban pekerjaan di 2021 akan dicampur adukan dengan pekerjaan 2020 yang diduga bermasalah.
“Sesuai data yang ada di kami dan disandingkan dengan laporan pertanggungjawaban kepala desa untuk tahun anggaran 2020 sangat berbeda.
Salah satu contoh pekerjaan pembangunan/rehabilitasi/peningkatan prasarana kepemudaan milik desa yang anggaran 251 juta rupiah, itu dalam laporan pertanggungjawaban ada, tapi realisasi di lapangan tidak ada,” jelas Iton.
“Kedua, pekerjaan pemeliharaan jalan desa 108 juta lima ratus ribu rupiah, itu juga realisasi di lapangan fiktif. Masih banyak lagi program telah dianggarkan dan sudah ada laporan pertanggungjawaban kepala desa, tapi fiktif di lapangan. Sehingga saya minta DPRD serius menyelesaikan persoalan ini,” tandas Iton.
Ditempat yang sama Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo, Sukarman Humunggio menyampaikan, pekan depan pihaknya akan mengundang Inspektorat untuk melakukan rapat kerja guna mempertanyakan progres rekomendasi DPRD sebelumnya.
“Pekan depan kita akan mengundang Inspektorat untuk rapat kerja dengan kami, sekaligus mempertanyakan sudah apa saja yang dilakukan atas rekomendasi kami sebelumnya. Rekomendasi kami itu meminta inspektorat untuk turun kelapangan, mengecek langsung permasalahan tersebut,” tandasnya. (RG.53)
