Gorontalo (RGNews.com) – Sejumlah warga Desa Owata Kecamatan Bulango Ulu, Bone Bolango, kembali menyampaikan uneg uneg dan kekecewaan mereka terhadap rencana pembangunan bendung Bulango Ulu, kepada aleg Deprov Yeyen Sidiki, yang melakukan reses di Desa Owata, Selasa (18/02/2025).
Seperti disampaikan Kepala Desa Owata, Ali Antukai yang mewakili warganya, bahwa dari 292 bidang sesuai penetapan lokasi (penlok) awal, yang akan dibayarkan, kini berkurang tinggal 180 bidang saja, yang akan dibayarkan. Dan saat kami konfirmasi ke Balai Sungai, alasan mereka, karena kebutuhan. Olehnya kami berharap, tidak ada pengurangan, terkait pembebasan lahan yang akan dibayarkan. Karena, itu hanya akan menimbulkan kekecewaan, bagi warga yang sudah mengetahui pembayaran sesuai penlok awal, yakni pada 292 bidang,” jelas kades.
Terkait keluhan ini, Yeyen Sidiki yang didampingi pihak Disnakertrans Provinsi Gorontalo, berharap, pihak-pihak terkait, seperti Balai Sungai, ATR/BPN, Dinas Trasmigrasi, dan keanggotaan DPRD Provinsi serta Bonbol, untuk duduk bersama dalam menindaklanjuti permasalahannya. Karena, ini demi kepentingan rakyat.
Diketahui pembangunan bendung atau waduk Bulango Ulu di kabupaten Bone Bolangoo masih menjadi isu sentral, yang tengah dinanti perampungannya. Bukan saja oleh warga Bonbol, namun juga ribuan masyarakat, terlebih petani di Kota Gorontalo dan sebagian Kabupaten Gorontalo.
Karena, cikal bakal pengoperasian waduk yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak di masa pemerintahan presiden Joko Widodo itu, akan memberikan banyak manfaat. Selain untuk pengairan, bagi petani dan nelayan tambak, juga turut menciptakan potensi energi daya listrik baru, hingga obyek pariwisata yang baru.