KABGOR – Pemimpin yang kembali ke kampung halaman begitu istilahnya untuk pasangan ini, Sofyan-Toni.
Itulah alasan kenapa dua figur ini kembali diminta berpasangan. ” Ya, bapak berdua harus kembali lagi disini (Kabupaten Gorontalo-red), ” Tukas warga.
Gustriman Aliwu, tokoh politik muda Kabupaten Gorontalo memang melihat itu demikian. ” Bisa jadi dibenak masyarakat ada sebuah kejenuhan. Bukan sesiapa dia. Tapi memang mereka menginginkan orang baru, ” Ujarnya.
Itulah kenapa Sofyan-Toni diminta kembali. Kalau ditilik kebelakang, keduanya pernah menjadi pemimpin di masanya. Di era Alm. David bobihoe. ” Baik pak Sofyan dan Pak Toni itu pernah. Jadi pengalamannya cukup banyak, ” Kata Iman.
Kejenuhan dari pejabat-pejabat lama, yang kita tau bersama ada dalam calon calon lain. Maka hadirnya dua tokoh ini seakan memberi kerinduan masyarakat Kabgor yang rindu dengan gaya kepemimpinan yang baru.
Sekarang pertanyaannya rakyat suka atau tidak. Maka ukurannya di setiap Pilkada dan Pemilu. Bagaiamana dulu, Sofyan maju di Pilkada berapa kali (wakil DB, dengan Haryadi Said, lalu dengan Toni) semuanya memiliki suara yang jelas.
Bahkan untuk dua kali pemilu, Pileg. Tokoh santun Kabupaten Gorontalo ini juga punya ukuran suara yang jelas.
Bagaiamana dengan Toni. Dua kali juga bertarung di Pilkada, (bersama Alm. DB, lalu dengan Sofyan) juga punya suara. Hingga kemarin juga maju di lingkup DPD-RI, juga punya suara yang jelas.
” Itu mugkij bisa jadi ukuran. Tetap konsisten dengan rakyat Kabupaten Gorontalo hingga terus mendapat dukungan. Artinya dua tokoh ini memiliki kepercayaan dihati masyarakat, ” Pungkas Iman.
Sekarang mereka kembali bersama. Karena kerinduan rakyat Kabupaten Gorontalo yang membuat mereka mau kembali terjun berpasangan. ” Mereka tau tentang daerah ini. Rakyat merindukan, dan mereka juga rindu dengan rakyat Kabupaten Gorontalo. Itu intinya. Klop bersama dalam satu semangat, membangun daerah, ” Tutup Iman. (*)
