- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Sri Fatmwar Dama
GORONTALO (RG.COM) —-Komoditas Singkong (Ubi Kayu) di Provinsi Gorontalo belum maksimal dan belum meniadi andalan petani disektor Pertanian.
Data tahun 2021 lahan singkong di Provinsi Gorontalo baru 654 ha dengan jumlah produksi mencapai 6.675 ton.
Padahal secara nasional pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian untuk penanaman tanaman menargetkan umbi-umbian tahun 2022/2023 seluas 11,175 ha dan bantuan pupuk organik padat 100 sct/ha.
“ Pengembangan komoditas Ubi Kayu (Singkong) di Gorontalo harus lebih ditingkatkan lagi kegiatan ini merupakan bentuk motivasi bagi para petani dan pemerintah dalam memanfaatkan lahan kering,” ujar Penjabat Gu[1]bernur Ismail Pakaya
Saat meng[1]hadiri panen perdana komoditi singkong (ubi kayu) Varietas Cimanggu, Casesa, dan Garuda di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (6/1), bersama Wakil Ketua DPR-RI Rachmat Gobel.
Ubi kayu yang di tanam pada tahun 2022 ini meru[1]pakan hasil pengaplikasian pupuk organik produk PT. Seruniandal Citra Mandiri bekerjasama dengan tim Ke[1]mandirian Pangan Rakyat Gorontalo (TKP-RG) yang di[1]inisiasi oleh Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel.
“ Dengan adanya kegiatan panen ini maka diharapkan akan ter[1]jadi program ekstensifikasi lahan pertanian untuk penanaman singkong di Gorontalo,” kata Ismail Pakaya
Pj Gubernur mengatakan jika nantinya dalam pengolahan tanah untuk ubi kayu ini butuh dibajak. Ia mempersilahkan meminjam alat di brigade yang ada di kecamatan dan itu tidak perlu disewa, alias gratis
. Penjagub mengungkap[1]kan bahwa Gorontalo ini mayoritas penduduknya petani kurang lebih 54%, kontribusi pertanian dalam pertumbuhan ekonomi itu masih cukup besar.
Oleh karena itu, harus terus didorong petani untuk bisa memproduksi secara maksimal bukan hanya min[1]imal.
Dikatakannya Provinsi Gorontalo itu masih masuk dalam lima besar provinsi dengan angka kemiskinan tinggi.
“ Itu berarti mayoritas masyarakat kita yang petani nilai tukarnya belum terlalu tinggi. Oleh sebab itu, jika ada pihak swasta yang mau masuk ke Gorontalo di silahkan kami terbuka akan hal tersebut,” kata Ismail Pakaya *****