Rektor UG : Jaga Nama Baik Almamater
KAMPUS (RAGORO) – Sebanyak 120 mahasiswa semester IV Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Gorontalo (FKM-UG) secara resmi dilepas Rektor UG, Dr. Sofyan Abdullah, SP, MP mengikuti Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 dan Gizi Ibu dan Anak (GIA) 1, Kamis (9/2) kemarin di halaman depan gedung Rektorat.
Mereka terdiri atas 90 mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat dan 30 mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi.
Dekan FKM, Dr. Rahmawati, SKM, M.Kes menyampaikan, mahasiswa akan menjalani PBL 1 dan GIA 1 selama tiga pekan dipusatkan di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.
“Untuk kegiatan PBL 1 dan GIA 1, memang sudah masuk dalam kurikulum masing-masing prodi dan diampuh di semester 4,” imbuh Dr. Rahmawati.
“Insya Allah untuk kegiatan PBL akan berlangsung sampai 3 semester, jadi PBL 1, PBL 2 dan PBL 3. Begitu juga dengan mahasiswa GIA 1. Cuma memang untuk GIA, kurikulum hanya untuk GIA 1 dan GIA 2,” sambungnya.
Lanjut dijelaskannya, untuk PBL 1 dan GIA 1, mahasiswa akan melakukan identifikasi masalah kesehatan di masyarakat
“Dan masalah kesehatan yang kami angkat hari ini, temanya adalah pencegahan stunting dengan pendekatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” terangnya.
Selama kurang lebih 3 pekan, mahasiswa akan berada di 14 desa di Kecamatan Anggrek. Mereka akan melakukan pendataan status gizi.
“Dan Alhamdulillah juga, kegiatan kami sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan alat antropometri atau alat pengukuran status gizi itu disediakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara,” ujarnya.
Sehingga nantinya, di setiap posko disiapkan satu set alat untuk melakukan pengukuran status gizi.
“Mereka juga, setiap poskonya ini akan tergabung dua prodi tadi. Jadi, Kesmas dan ada Ilmu Gizi. Mereka semua tersebar di 14 posko yang dibentuk,” tambahnya.
Diterangkan Dr Rahmawati, sebenarnya di Kecamatan Anggrek ada 15 desa, hanya memang satu desa, yakni Dudepo masuk wilayah kepulauan.
“Jadi, walaupun besar harapan pemerintah kecamatan dan kabupaten semuanya turun di 15 desa, apalagi Dudepo ini termasuk lokus stunting. Hanya karena mengingat satu dan lain hal, terutama keselamatan mahasiswa kami akan menyebrang lautan, jadi kami putuskan tidak turunkan di sana,” terangnya.
Hanya memang dijelaskan Dr Rahmawati, pihaknya memberikan alternatif, Desa Dudepo menjadi desa binaan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.
“Jadi, insya Allah rentang waktu hingga Maret, kami FKM akan melakukan kerja sama dengan aparat Desa Dudepo,” imbuhnya.
Ia pun berpesan, selama berada di lokasi kegiatan untuk selalu menjaga nama baik almamater Universitas Gorontalo.
“Karena hari ini (kemarin, red) kalian secara resmi meninggalkan FKM untuk membawa nama baik fakultas dengan identitas jas almamater yang kalian gunakan pada saat ini,” tukasnya.
Sementara Rektor UG, Dr. Sofyan Abdullah, SP, MP dalam sambutannya sebelum resmi melepas, menyampaikan beberapa hal.
Yang pertama, Sofyan berpesan, kegiatan PBL dan GIA dapat diikuti dengan baik. Karena, kata dia, FKM saat ini menjadi primadona di UG. Dan punya ciri khas yang sangat bagus.
“Di sisi lain juga punya ilmu pengetahuan, bukan hanya dari segi teori, tetapi dari sisi praktek. Ini yang membedakan di eksakta dan non eksakta,” ujarnya.
“Apalagi kegiatannya selama 3 Minggu. Tentunya banyak sekali ilmu pengetahuan yang kalian pasti dapat. Sehingga bagaimana kalian berinteraksi dengan masyarakat, terkait dengan gizi dan sebagainya,” tambah Sofyan.
Satu hal pokok yang juga disampaikannya, selama pelaksanaan PBL 1 dan GIA 1, mahasiswa wajib menjaga nama baik almamater.
“Itu wajib ya. Jaga dengan baik, bagaimana komunikasi, pergaulan dan setiap kali turun lapangan, jas almamater ini dipakai terus, karena kalian adalah mahasiswa UG,” tegasnya.
Terakhir, Ia juga menitipkan pesan kepada mahasiswa peserta PBL 1 dan GIA 1, di samping kegiatan pokok, mahasiswa bisa sekalian sosialisasi terkait UG.
“Sosialisasi tentang FKM boleh, itu bagus. Tapi, alangkah lebih bagus seluruh fakultas yang ada di Universitas Gorontalo ikut disosialisasikan,” tutupnya. (RG-56)